Page 26 - Filosofi dan Teori Pendidikan Vokasi Dalam Menciptakan Peserta Didik Menghadapi Dunia Kerja - First Wanita
P. 26

gambaran  berpikir  terdapat  tujuan  tertentu  untuk
               memajukan dan memperkaya kehidupan, walaupun kita
               tidak  menyadarinya.  Semua  kebenaran  mengandung
               watak  pragmatis.  Dalam  arti  dapat  mengabdi  pada
               tujuan-tujuan  tertentu  dari  alam  dan  pengalaman
               manusia, dan akan bernilai apabila dihubungkan dengan
               tujuan-tujuan tersebut. Jadi, nilai pengetahuan manusia
               harus  dinilai  dan  diukur  dengan  kehidupan  praktis.
               Menurut  James,  tidak  ada  ukuran  untuk  menilai
               kebenaran  absolut.  Benar  atau  palsunya  pikiran  akan
               terbukti di dalam pragmatik, dan tergantung dari berhasil
               atau tidaknya tindakan tersebut.
                   Pengetahuan yang benar adalah pengetahuan yang
               berguna.  Menurut  James,  suatu  ide  itu  benar  apabila
               memiliki  konsekuensi  yang  menyenangkan.  Menurut
               dewey dan peirce, suatu ide itu benar apabila berakibat
               memberi kepuasan jika diuji secara objektif dan ilmiah.
               Secara khusus pragmatism mengemukakan bahwa ide
               yang benar tergantung kepada konsekuensi konsekuensi
               yang  diobservasi  secara  objektif,  dan  id  tersebut
               operasional.
                   Teori  kebenaran  merupakan  alat  yang  kita
               pergunakan  untuk  memecahkan  masalah  dalam
               pengalaman kita. Oleh karena itu, suatu teori harus dinilai
               dalam  pengertian  mengenai  keberhasilan  menjalankan
               fungsinya.  Jadi,  menurut  pragmatisme,  suatu  teori  itu
               benar apabila berfungsi. Kebenaran bukan sesuatu yang
               statis  melainkan  tumbuh  berkembang  dari  waktu  ke
               waktu.
                   Menurut James (Harun hadiwijono,1980); tidak ada
               kebenaran mutlak, berlaku umum, bersifat tetap, berdiri

                                                                     16
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31