Page 46 - Filosofi dan Teori Pendidikan Vokasi Dalam Menciptakan Peserta Didik Menghadapi Dunia Kerja - First Wanita
P. 46

eksistensialisme  menekankan  pada  pilihan  kreatif,
               subyektivitas  pengalaman  manusia,  tindakan  konkret
               dari  keberadaan  manusia  paling  atas  setiap  skema
               rasional untuk hakikat manusia atau realitas.

                   Tulisan-tulisan Jean Paul Sartre (1905-1980), filosof
               prancis  terkenal,  penulis,  dan  penulis  naskah  drama,
               menjadi  yang  paling  bertanggung  jawab  untuk
               penyebaran  gagasan-gagasan  eksistensialisme  yang
               luas.  Menurut  Sartre  (Parkay,  1998),  setiap  individu
               terlebih dahulu hadir dan kemudian ia harus memutuskan
               apa yang ada untuk dimaknai. Tugas menentukan makna
               keberadaan /eksistensi ada pada individu seorang: tidak
               ada  sistem  keyakinan  filosofis  yang  dirumuskan
               sebelumnya  dapat  mengatakan  pada  seseorang  siapa
               orang  itu.  Ini  sampai  masing-masing  dari  kita
               memutuskan  siapa  kita  adanya.  Selanjutnya  menurut
               Sartre,  “Eksistensi  mendahului  esensi  terlebih  dahulu,
               manusia  ada,  hadir,  muncul  di  panggung,  dan  hanya
               setelah itu menentukan dirinya sendiri”.

                   Menurut Parkay (1998) terdapat dua aliran pemikiran
               eksistensialisme,  yang  satu  bersifat  teistik  (bertuhan),
               yang  lainnya  atheistik.  Kebanyakan  dari  pandangan
               pandangan  itu  yang  masuk  ke  dalam  aliran  pemikiran
               pertama dengan menyebut diri mereka sendiri sebagai
               kaum  Eksistensialis  Kristen  dan  menunjukkan  bahwa
               manusia  memiliki  suatu  kerinduan  akan  suatu  wujud
               sempurna,     Tuhan.   Melalui   kerinduan    ini   tidak
               membuktikan  keberadaan  Tuhan,  orang-orang  dapat
               secara  bebas  memilih  untuk  tinggal  dalam  kehidupan
               mereka seakan-akan ada Tuhan. Filsafat spanyol Miguel


                                                                     36
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51