Page 58 - Filosofi dan Teori Pendidikan Vokasi Dalam Menciptakan Peserta Didik Menghadapi Dunia Kerja - First Wanita
P. 58
spekulatif metafisik diganti oleh pengetahuan faksual.
Pada priode ini manusia membatasai dan mendasarkan
pengetahuannya pada yang dapat terlihat, dapat diukur,
dan dapat dibuktikan (verifiable).
Zaman positif (harun hadiwijono, 1980) adalah
zaman mana orang tahu, bahwa tiada gunanya untuk
berusaha mencapai pengetahuan yang mutlak, baik
pengenalan teologi maupun pengenalan metafisik. Ia
tidak dapat lagi melacak awal dan tujuan akhir dari
seluruh alam semesta, atau melacak hakikat yang
berada dibelakang segala sesuatu. Sekarang orang
berusaha menemukan hukum-hukum kesamaan dan
aturan yang terdapat pada fakta-fakta yang telah di kenal
atau yang disajikan kepadanya, yaitu dengan mengamati
semua – fakta Kita yang positif yang menampakkan pada
panca indera dan menggunakan akalnya.
Jadi, dikatakan positivisme, karena mereka
beranggapan bahwa yang dapat kita pelajari hanyalah
yang mendasarkan fakta-fakta, berdasarkan data-data
yang nyata, yaitu yang mereka namakan positif.apa yang
kita ketahui ini hanyalah yang tampak saja.diluar itu
manusia tidak perlu mengetahuinya. Positivisme
membatasi studinya hanya pada bidang gejala-gejala.
Prosedur sains tidak memberi peluang untuk tidak
menguji teori-teori secara langsung dalam pengalaman.
Sain harus diyakini baik untuk mencapai generalisasi
deskriptif maupun memperoleh penjelasan-penjelasan
yang dapat diverifikasi secara langsung. Menurut randall
(1942), penganut positivisme tampaknya bingung dalam
48