Page 57 - Filosofi dan Teori Pendidikan Vokasi Dalam Menciptakan Peserta Didik Menghadapi Dunia Kerja - First Wanita
P. 57
bagian kecil yang tidak dapat dibagi-bagi lagi (yang
disebut atom-atom). Atom-atom merupakan bagian dari
yang begitu kecil sehingga mata kita tidak dapat
melihatnya. Atom-atom itu bergerak, sehingga dengan
demikian membentuk realitas pada panca indera kita.
Cabang materialisme yang banyak diperhatikan
orang dewasa ini, dijadikan sebagai landasan berpikir
adalah “positivisme”. Menurut positivisme, kalau sesuatu
itu memang ada, maka adanya itu adalah jumlahnya.
Jumlah itu dapat diukur. Oleh karena itu, segala yang ada
dapat diamati dan diukur. Sebaliknya segala yang tidak
dapat diamati adan atau diukur secara ilmiah berarti tidak
dapat dijadikan secara positif.
August comte sebagai pelopor positivisme
berpandangan bahwa, “the highest form of knowledge is
a simple description presumably of sensory phenomena”
(runes, 1963:234). Comte membatasi pengetahuan pada
bidang gejala-gejala saja (fenomena). Pandangan diatas
didasarkan atas hukum evolusi sejrah berfikir manusia.
Menurut comte, terdapat tiga perkembangan berfikir yang
dialami manusia, yaitu: 1) tingkat teologis, 2) tingkatan
metafisik, dan 3) tingkat positif. Pada tingkatan teologis,
pola berfikir manusia dikuasi oleh tahayul dan prasangka.
Kepercayaan atas kekuatan gaib di luar manusia sangat
mendasari cara berfikir manusial. Pada tingkat kedua,
pola berfikir manusia telah meninggalkan teologis,
namun masih berfikir abstrak, masih mempersoalkan
hakikat dari segala yang ada, termasuk hakikat gaib juga.
Pada tingkat ketiga, yaitu tingkatan berfikir yang
mendasarkan sains, diman pandangan dogmatis dan
47