Page 274 - modul pelatihan meri
P. 274
penerapan dari “power of kepepet” (baca: kondisi mendesak), tetapi
lama-kelamaan menjadi suatu rutinitas sehari-hari. Bagaimana
mungkin ini terjadi? Tentunya, pernyataan ini sebaiknya perlu
dibuktikan dengan studi empirik dengan metodologi penelitian
pendidikan yang sesuai. Misalnya, studi tersebut dilakukan untuk
mengukur dan membandingkan kemampuan awal (sebelum wabah
Covid-19) dengan kemampuan akhir TPACK Ibu-Ibu muda tersebut
(saat berakhirnya wabah Covid-19). Sehingga diperoleh perbedaan
skor (gain score) tentang kemampuan TPACK mereka. Akan tetapi,
analisis yang dilakukan berdasarkan pengamatan terhadap fenomena-
fenomena yang muncul saat ini, bisa dijadikan alasan untuk
mendukung pernyataan tersebut.
Pertama, Jika ditelaah dengan kondisi saat ini, para ibu sudah
akrab dan bahkan mahir berselancar (baca: searching atau googling)
di dunia maya. Kemampuan ini berkaitan dengan pengetahuan
tentang penggunaan hardware dan software information
communication technology (ICT). Misalnya, pengetahuan tentang
penggunan perangkat web 2.0, seperti blog, facebook, google
classroom sampai ke program meeting online seperti Zoom dan Lark
meeting. Para Ibu harus mencari materi pembelajaran yang sesuai
untuk anak-anak mereka. Bahkan yang paling sederhana, misalnya
para ibu harus membuka google untuk sekedar mencari gambar atau
media yang berhubungan dengan gerakan memutus pandemi Covid-
19 yang ditugaskan para guru terhadap siswa-siswa di rumah.
Kegiatan-kegiatan ini memperlihatkan bahwa ada usaha yang
dilakukan oleh para ibu untuk meningkatkan
kemampuan Technological Knowledge (TK) dan Technological
Content Knowledge (TCK) mereka.Kedua, Jangan diragukan
kemampuan para Ibu untuk mengajar anak-anak mereka. Jauh
266 Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis ‘TPACK’