Page 37 - Modul Pelatihan Koperasi
P. 37
pengelolaan usaha. Setiap anggota yang memberikan partisipasi aktif dalam
usaha akan mendapatkan bagian keuntungan dari pada anggota yang tidak
aktif. Koperasi bukan badan usaha yang berwatak kapitalis sehingga sisa
hasil usaha yang dibagikan kepada anggota tidak berdasarkan modal yang
dimiliki anggota, tetapi berdasarkan kontribusi jasa usaha yang diberikan
anggota kepada koperasi (Rohmat, 2016: 141).
Berdasarkan Petunjuk Teknis Deputi Bidang Perkoperasian No.15
Tahun 2021 tentang pedoman kertas kerja pemeriksaan Kesehatan koperasi,
Penilaian indikator Pembagian SHU Dilakukan Secara Adil Sesuai Dengan
Besarnya Jasa Usaha Masing-masing Anggota didasarkan pada hasil
penelitian atas jawaban kuesioner dengan tiga pertanyaan. Untuk setiap
penetapan nilai dan skor mengacu kepada tabel dibawah ini:
Tabel 2.4 Penetapan Rasio, Nilai dan Kategori Pembagian SHU Dilakukan
Secara Adil Sesuai Dengan Besarnya Jasa Usaha Masing-Masing Anggota
Rasio (%) Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat
Sumber: Petunjuk Teknis Deputi Bidang Perkoperasian No.15 Tahun 2021
4) Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
Pemberian balas jasa di dalam anggota koperasi terbatas oleh besarnya
modal yang tersedia. Apabila modal sedikit pembelian balas jasanya juga
sedikit dan begitu juga sebaliknya, jadi dilihat dari besar-kecilnya modal
anggota itu sendiri. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
adalah Anggota adalah pemilik koperasi dan sekaligus sebagai pemanfaatan
jasa. Modal yang disetorkan kepada koperasi pada dasarnya untuk melayani
anggota dan dari pelayanan itu koperasi diharapkan mendapatkan nilai lebih
dari pendapatan dikurangi biaya.
37

