Page 39 - Modul_Dian Franssischa Kusumaningsih_B19 (15)
P. 39
terangsang dari organisme yang mencakup perubahan yang disadari,
yang sifatnya mendalam, dan perubahan perilaku.
Pada usia sekolah dasar khususnya kelas tinggi (kelas 4-6),
peserta didik mulai menyadari akan pengungkapan emosi yang sexara
kasar tidak diterima atau tidak disenangi oleh orang lain. Dalam hal ini,
peserta didik harus mulai belajar untuk mengontrol emosinya dengan
melalui peniruan dan latihan.
Emosi merupakan faktor yang paling dominan untuk
mempengaruhi tingkah laku peserta didik. Emosi positif yang ada pada
peserta didik akan mempengaruhi tingkat konsentrasi yang ada pada
dirinya terhadap aktivitas belajar. Begitupun sebaliknya, apabila proses
belajarnya disertai dengan emosi negatif maka proses belajar akan
mengalami hambatan yang dalam artian tidak dapat memusatkan
perhatiannya untuk belajar, sehingga peserta didik akan mengalami
kegagalan dalam proses belajar.
Untuk itulahm guru harus mempunyai kepedulian untuk
menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan kondusif
dengan upaya sebagai berikut :
1) Mengembangkan iklim atau suasana kelas yang bebas dari
ketegangan.
2) Memperlakukan peserta didik sebagai peserta didik yang memiliki
harga diri.
3) Memberikan nilai secara adil dan objektif.
4) Menciptakan kondisi kelas yang memiliki suasana tertib, bersih, dan
sehat.
Perkembangan emosi yang ada pada peserta didik akan berbeda
karena adanya perbedaan jenis kelamin, usia, lingkungan pergaulan, dan
pembinaan orang tua atau guru. Perbedaan mengenai perkembangan
emosi juga dapat dilihat dari ras, budaya, etnik, dan bangsa.
d. Karakteristik perkembangan sosial
Menurut Sunarto (dalam Dirman dan Cici Juarsih, 2014 : 34),
perkebangan sosial yang ada pada peserta didik usia SD/MI akan
32
Pemahaman Perkembangan Karakteristik pada Peserta Didik