Page 49 - Model Problem_Posing_STEM
P. 49
dimiliki seseorang pebelajar akan berkembang dan tidak mengalami stagnasi
terhadap hal yang rutinitas. Hal ini berrati perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi memberikan peluang yang sama seseorang dalam mengetahui segala
sesuatu.
4.1.3 Dosen sebagai pelatih dan pembelajar
Proses pendidikan dan pembelajaran memerlukan latihan keterampilan,
baik intelektual maupun motorik, sehingga menuntut dosen untuk bertindak sebagai
pelatih. Mahasiswa tanpa latihan tidak akan mampu menunjukkan penguasaan
kompetensi dasar, dan tidak akan mahir dalam berbagai keterampilan yang
dikembangkan sesuai dengan materi standar. Sebagai pelatih, dosen memberikan
peluang yang sebesar-besarnya bagi mahasiswa untuk mengembangkan cara-cara
pembelajarannya sendiri, memfasilitasi untuk mencari informasi sebanyak-
banyaknya sebagai latihan untuk mencapai hasil pembelajaran yang optimal. Selain
itu dosen memberikan semua kebutuhan belajar mahasiswa yakni bahan ajar, buku
pedoman pembelajaran, memberikan tugas-tugas untuk pengayaan dan penguatan
serta evaluasi. Dalam implementasi model problem posing berorientasi STEM,
dosen melatih mahasiswa menggunakan aplikasi Phat dan aplikasi Geogebra agar
mahasiswa dapat mengembangkannya untuk simulasi berikutnya.
4.1.4 Dosen sebagai konselor
Dosen harus mampu menciptakan suatu situasi interaksi belajar mengajar,
dimana mahasiswa melakukan perilaku pembelajaran dalam suasana psikologis
yang kondusif. Fungsi dari bimbingan dan konseling adalah sebagai petunjuk
mahasiswa untuk memahami diri dan lingkungannya serta sebagai terapi perbaikan
diri bagi mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan
yang menyebabkan mahasiswa itu pesimis dan rendah diri. Dosen diharapkan
mampu memahami kondisi mahasiswa, mengetahui tingkat kecerdasannya dan
membantu mahasiswa kearah perkembangan yang optimal. Pada implementasi
model ini, dosen membangkitkan kemandirian belajar mahasiswa berdasarkan
instruksi-instruksi yang terdapat dalam bahan ajar sehingga terjadi perubahan sikap
mahasiswa untuk berprilaku jujur, optimis dan bergairah untuk belajar.
48

