Page 24 - USHUL FIKIH_INDONESIA_MAPK_KELAS XII_KSKK
P. 24

secara  amaliah.  Kelompok  yang  mengatakan  bahwa  kewajiban  terletak  atas  muzakki

                   pada dirinya di antaranya ulama Hanafiyah—berpendapat disyaratkan adanya niat dalam
                   pelaksanaannya. Karenanya anak kecil atau orang gila meskipun mempunyai harta se-

                   nisab tidak wajib  membayar zakat, karena persya ratan niat tidak akan terpenuhi oleh
                   anak kecil atau orang gila pemilik harta itu. Jumhur ulama berpendapat bahwa kewajiban

                   zakat  atas  muzakki  adalah  karena  hartanya,  karena  itu  mereka  tidak  mewajibkan  niat
                   pada  pelaksanaan  kewajiban  zakat.  Dengan  demikian,  maka  zakat  itu  diwajibkan  atas

                   harta anak kecil dan orang gila meskipun keduanya tidak memenuhi syarat untuk berniat.

                   Kewajiban di sini menyangkut harta, bukan menyangkut diri yang dikenai taklif.
                          Kedua, perbuatan yang merupakan hak hamba secara murni, yaitu tindakan yang

                   merupakan  pembelaan  terhadap  kepentingan  pribadi.  Semuanya  adalah  hak  hamba

                   secara  murni.  Pelanggaran  terhadap  hak  hamba  adalah  aniaya.  Allah  tidak  akan
                   menerima  taubat  seseorang  yang  melanggar  hak  hamba,  kecuali  bila  hamba  yang

                   bersangkutan  membebaskan  atau  memaafkannya.  Hak  hamba  yang  murni  itu  pada
                   hakikatnya ada yang menyangkut hak perdata, yaitu yang menyangkut harta benda atau

                   hak  seperti  utang  dan  pemilikan.  Oleh  karena  hak  dalam  bentuk  ini  menyangkut
                   kepentingan pribadi, maka pengambilan hak di tangan orang lain harus melalui tuntutan

                   atau  gugatan.  Karena  itu  yang  dapat  membebaskan  seseorang  dari  tuntutan  hanyalah

                   hamba yang berhak itu. Umpamanya bebasnya suami dari kewa jiban mahar karena telah
                   dibebaskan  oleh  istri  sebagai  orang  (pihak)  yang  berhak  atas  mahar  itu.  Bebasnya

                   seseorang dari utang karena telah digugurkan utangnya oleh yang berpiutang.
                          Ketiga, perbuatan yang di dalamnya bergabung hak Allah dan hak hamba, tetapi

                   hak  Allah  lebih  dominan.  Umpamanya  pelaksanaan  had  (sanksi  hukuman)  terhadap
                   penuduh zina (qadzaf). Dalam  hal  ini terdapat  perbedaan pendapat dalam  menilai  hak

                   mana yang lebih dominan. Segolongan ulama—termasuk al-Syafi‘i—berpendapat bahwa

                   dalam hal qadzaf, hak hamba yang dominan. Karena itu, maka untuk menegakkan had di
                   sini  tidak  perlu  penuntutan  dan  hukumannya  dapat  dimaafkan  atau  digugurkan  oleh

                   hamba yang menjadi korban.

                          Keempat,  perbuatan  yang  di  dalamnya  bergabung  padanya  hak  Allah  dan  hak
                   hamba, tetapi hak hamba lebih dominan. Umpama nya pelaksanaan  qishash atas suatu

                   pembunuhan. Adanya hak Allah pada perbuatan itu karena menyangkut pelanggaran atas
                   ketenteraman umat yang patut dilindungi. Adanya hak hamba padanya terlihat dari segi

                   pelaksanaan  qishash  itu  yang  dapat  dihapuskan  oleh  pihak  keluarga  yang  terbunuh.
                   Dalam hal adanya hak hamba yang lebih dominan, pelaksanaan hukuman qishash hanya


                                                                           USHUL FIKIH  -  KELAS XII 15
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29