Page 148 - FIKIH_MA_KELAS X_KSKK_2020
P. 148

Khiyār majlis bisa sah dengan lima syarat:

                          1)  Terjadi  pada  akad  yang  bersifat  murni  tukar-menukar  barang  (mu’āwaḍah
                              maḥḍah).  Mengecualikan  akad  nikah,  maka  dalam  akad  nikah  tidak  terjadi

                              khiyār majlis.
                          2)  Terjadi  pada  akad  yang  obyek  akadnya  berupa  barang.  Maka  tidak  terjadi

                              khiyār  majlis  dalam  akad  ijārah.  Karena  akad  ijārah  obyek  akadnya  berupa
                              manfaat.

                          3)  Terjadi pada akad yang bersifat lāzim dari kedua belah pihak. Mengecualikan

                              akad kitābah. Karena akad kitābah lāzim dari pihak majikan, jā’iz dari pihak
                              budak.

                          4)  Tidak terjadi pada akad yang kepemilikannya bersifat otoritatif (qahrī) seperti

                              akad syuf’ah.
                          5)  Tidak terjadi pada akad yang bersifat rukhṣah (keringanan) dari syariat seperti

                              akad ḥawālah.
                              Masa  khiyār  majlis  akan  berakhir  dengan  salah  satu  antara  saling  memilih

                              (takhāyur) atau berpisah (tafarruq).
                              a)  Takhāyur

                                  Takhāyur  adalah  keputusan  pelaku  transaksi  antara  memilih

                                  melangsungkan  atau  mengurungkan  transaksi  ketika  keduanya  masih
                                  berada dalam majlis akad. Jika pelaku transaksi telah menjatuhkan salah

                                  satu  pilihan,  maka  hak  khiyārnya  telah  berakhir  walaupun  keduanya
                                  belum berpisah (tafarruq) dari majlis akad.

                                     Apabila ada perbedaan  pilihan antara kedua pelaku transaksi,  seperti
                                  satu  pihak  memilih  melangsungkan  transaksi  sedangkan  yang  lain

                                  memilih mengurungkannya, maka yang dimenangkan adalah pihak yang

                                  mengurungkan transaksi.
                              b)  Tafarruq

                                  Tafarruq adalah terjadinya perpisahan antara kedua atau salah satu pelaku

                                  transaksi dari majlis akad. Batasan tafarruq merujuk pada ‘urf (umumnya)
                                  karena  tidak  ada  batasan  secara  syar’ī  maupun  lugowī.  Jika  salah  satu

                                  pelaku transaksi keluar dari majlis akad maka masa khiyar telah berakhir
                                  walaupun keduanya belum saling memilih (takhāyur).







               136   BUKU FIKIH X MA
   143   144   145   146   147   148   149   150   151   152   153