Page 17 - DRAFT BUKU AYIE SAFITRI (3),
P. 17

Video penjelasan permintaan dan penawaran tenaga kerja:













                                 Sherely pricilia_Permintaan Dan Penawaran Tegaga Kerja



               Teori Upah
                     Teori yang membahas mengenai penetapan harga dan penggunaan input dalam tenaga
               kerja dikenal sebagai teori produktivitas marjinal, yang juga sering disebut sebagai teori upah.
               Produktivitas  marjinal  tidak  hanya  berfokus  pada  sisi  permintaan  di  pasar  tenaga  kerja.
               Diketahui bahwa sebuah perusahaan yang beroperasi dalam pasar kompetitif akan merekrut
               tenaga  kerja  hingga  mencapai  titik  di  mana  tingkat  upah  sebanding  dengan  nilai  produk
               marjinal  (YMF).  Dengan  demikian,  kurva VMP  dapat  dipahami  sebagai  kurva  permintaan
               perusahaan terhadap tenaga kerja. Baik tingkat upah maupun penggunaan input ditentukan oleh
               interaksi  antara  penawaran  dan  permintaan.  Ketika  membahas  teori  produktivitas  marjinal
               upah, hal ini sejalan dengan pembahasan mengenai teori permintaan harga; kita tidak dapat
               membahas  teori  permintaan  harga  tanpa  mempertimbangkan  bahwa  harga  ditentukan  oleh
               kedua faktor, yaitu permintaan dan penawaran.
               Proses Penyamaan Upah
                     Disadari atau tidak tingkat kepuasan (atau tingkat ketidakpuasan) masing-masing pekerja
               atas suatu pekerjaan tidaklah sama, maka bisa difahami terjadinya kemungkinan perbedaan
               tingkat upah yang mencerminkan adanya perbedaan selera atau preferensi terhadap setiap jenis
               pekerjaan. Kemungkinan perbedaan tingkat upah yang mencerminkan adanya perbedaan selera
               atau  preferensi  terhadap  setiap  jenis  pekerjaan  inilah  yang  sering  disebut  sebagai  teori
               penyamaan tingkat  upah (theory of  equalizing  wage difference). Terkadang seseorang mau
               mengorbankan rasa tidak sukanya terhadap suatu pekerjaan demi memperoleh imbalan tinggi;
               atau sebaliknya ada orang yang mau menerima pekerjaan yang memberi upah rendah, padahal
               dia  bisa  memperoleh  pekerjaan  yang  memberi  upah  lebih  tinggi,  semata-mata  karena  ia
               menvukai pekerjaan tersebut. Setiap pekerjaan memiliki penewaran dan permintaan tersendiri
               yang menentukan tingkat upah serta jumlah pekerja yang bisa di serap. Sekarang mari kita
               simak gambar 4 kita asumsikan disini hanya ada dua jenis pekerjaan. Rasio atau perbandingan
               tingkat  upah  di  kedua  jenis  pekerjaan  ,  yakni  Wi/W2,  kita  ukur  lewat  sumbu  vertikal.
               Sedangkan  sumbu  horizontal  mengukur  rasio  employment  atau  perbandingan  penyerapan


                                                           17
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22