Page 140 - LITERASI-BUKU-SEBAGAI-SARANA-MENUMBUHKAN-KEPRIBADIAN-PESERTA-DIDIK-YANG-UNGGUL
P. 140
126
ada di Indonesia atau negara-negara lain
yang kejam sesama manusia. Karena
itu aku ingin menjadi pejuang bangsa
perempuan seperti Ibu Kartini (Santi, 14 tahun)
Seperti Idang, Santi memprojeksikan dirinya di masa
depan sebagai figur dengan peran sentral dalam masyarakat.
ROSDA
Santi bahkan memilih dua profesi sekaligus, yaitu dokter dan
polwan, dua pekerjaan yang memberikan pelayanan kepada
orang lain. Yang khas pada tulisan Santi adalah kosakata
bahasa akademik yang digunakannya seperti ‘rakyat,’ ‘realiti,’
dan ‘pejuang bangsa perempuan.’ Sebagai satu-satunya anak
yang bersekolah dalam lingkaran pertemanan ini, pilihan
kosakata Santi menjadi penanda keterpajanannya dengan
buku teks pelajaran sekolah. Menggambarkan keadaan rakyat
Indonesia secara umum sebagai korban kekejaman sesama
manusia, Santi tidak menggambarkan secara detail tentang
apa yang digambarkannya sebagai ‘realiti.’ Namun demikian,
ketiga kata kunci pilihan figur dan profesi, ‘dokter,’ ‘polwan,’
dan ‘Ibu Kartini’ menjelaskan kepada kita tentang gambaran
kesengsaraan dan ketidakadilan yang terkait dengan isu
gender. Merefleksi pilihan topik yang ditulis Santi, kita dapat
memahami keluasan wawasannya ketika berpikir tentang
peran dirinya di masa depan.