Page 185 - LITERASI-BUKU-SEBAGAI-SARANA-MENUMBUHKAN-KEPRIBADIAN-PESERTA-DIDIK-YANG-UNGGUL
P. 185

171



            mata. Di kegiatan inilah siswa berperan sebagai pencipta
            makna (meaning-maker) melalui kegiatan berkarya dengan
            menggunakan kapital budaya dalam lingkungan mereka.


            Struktur Interaksi



            “Ikuti Ibu!”: Interaksi Guru dan Siswa
                   ROSDA
                 Mehan (1979) menganalisis struktur interaksi dalam kelas
            dan memperkenalkan I-R-E (Initiation-Response-Evaluation).
            I-R-E biasanya terjadi di kelas-kelas konvensional, ditandai
            dengan interaksi yang diinisiasi oleh guru. Mekanisme interaksi
            biasanya diawali dengan guru memberi perintah/pertanyaan,
            siswa menjawab/merespons, lalu guru memberikan komentar
            evaluatif terkait respons siswa tersebut (benar/salah, dan
            sebagainya). Mekanisme interaksi ini dianggap efektif untuk
            mengejar target pencapaian kompetensi siswa dalam waktu
            singkat. Di ruang-ruang kelas di Indonesia, interaksi yang
            dipandu guru (teacher-guided interactions) dianggap sesuai
            dengan muatan pembelajaran yang padat dan banyaknya
            kegiatan pembelajaran pada satu hari. Struktur interaksi ini
            menandai pembelajaran membaca, menulis, berhitung di kelas
            Bu Sri, seperti saat ia mengajari Uli membaca.
                 Bu Sri: “Yuk, baca yang ini!” [Bu Sri
                          menunjuk suku kata di halaman

                          buku yang terbuka].

                 Uli [menjawab terbata-bata]: “Di-si-ni-
                          bi-sa-di-ta-na-mi-pa-di.”
   180   181   182   183   184   185   186   187   188   189   190