Page 210 - LITERASI-BUKU-SEBAGAI-SARANA-MENUMBUHKAN-KEPRIBADIAN-PESERTA-DIDIK-YANG-UNGGUL
P. 210
196
mereka dan menjadikan mereka berguna bagi komunitasnya?
Mungkinkah kesenjangan dan ketidakterhubungan antara
materi pembelajaran dan realitas kehidupan mereka ini
telah memarginalkan mereka, membungkam mereka, dan
menjadikan mereka merasa bodoh?
Paulo Freire (1970) menegaskan bahwa pendidikan
tidak terjadi dengan mekanisme transfer perbankan; yaitu
ROSDA
rekening yang penuh mengisi yang kosong, karena siswa
bukanlah cawan kosong. Literasi adalah kegiatan pengelolaan
pengetahuan yang memberdayakan siswa dan memampukan
mereka untuk dapat berpartisipasi dalam proses politik
dan demokrasi (Freire, 1970; Giroux, 1987). Melalui proses
membaca kata dan dunia (the word and the world), kegiatan
literasi mendorong partisipasi aktif siswa untuk memaknai
bacaan dengan kritis dan membuat koneksi dengan
pengalaman pribadinya. Literasi yang membebaskan, dalam
istilah Freire, bertumpu pada pengembangan dialog dengan
siswa untuk meningkatkan pemahaman mereka terhadap
materi pembelajaran. Literasi yang menggugah kesadaran
ini tak tercerabut dari kehidupan siswa karena menjadikan
pengalaman dan pengetahuan latar siswa sebagai sumber
pembelajaran. Literasi ini tercetak tidak dengan huruf kapital,
yaitu sistem yang tunggal. Literasi ini mengakui beragam
cara membaca, proses memahami, mengerti, memaknai, dan
memanfaatkan pengetahuan yang sesuai dengan karakteristik,
potensi siswa, dan praktik budaya yang relevan.