Page 216 - LITERASI-BUKU-SEBAGAI-SARANA-MENUMBUHKAN-KEPRIBADIAN-PESERTA-DIDIK-YANG-UNGGUL
P. 216
202
Refleksi untuk Pembelajaran di
Ruang Kelas
Tujuh tahun berlalu sejak Danti dan Rima bersekolah di
PAUD Bestari, perempatan Pasundan belum banyak berubah.
Anak-anak bermain dan bekerja di perempatan; mengamen,
mengasong, dan ngelap. Mereka hanya berganti generasi. Yang
ROSDA
saat ini bekerja di jalanan mungkin adalah bayi-bayi yang dulu
digendong oleh kakak atau ibu mereka saat bekerja di jalan.
Selamanya akan begitu. Seolah roda kehidupan komunitas
jalanan tak berputar dan memindahkan mereka ke atas.
Tahun 2011, Idang dan Eli tak lagi terlihat di jalan. Mereka
melaporkan bahwa mereka telah mendapatkan ijazah kelulusan
ujian Paket A, sehingga dapat melamar pekerjaan di pabrik.
Berpindah ‘tempat kerja’ dari jalanan ke pabrik memang tak
mengubah status sosial secara signifikan. Namun mendapatkan
upah bulanan dari pabrik merupakan kepastian yang berarti
bagi keluarga komunitas jalanan. Menanggapi kelulusan anak-
anak ini dalam ujian Paket A, LSM Pelangi menganggapnya
sebagai suatu hal yang sudah seharusnya terjadi. “Mereka
dibantu,” salah seorang staf LSM berkomentar. “Kalau nggak
dibantu nggak akan lulus, bu. Da soal-soalnya terlalu sulit buat
anak-anak ini. Yang penting mah kan mereka dapat ijazah biar
nggak balik lagi ke jalan.” Yang disebut ‘membantu’ dalam
ujian paket biasanya berupa kehadiran tutor di samping
anak, kemudian membantu anak menjawab atau bahkan
mendiktekan jawaban untuk ditulis anak pada lembar jawaban.