Page 219 - LITERASI-BUKU-SEBAGAI-SARANA-MENUMBUHKAN-KEPRIBADIAN-PESERTA-DIDIK-YANG-UNGGUL
P. 219

205



            komitmen moral dengan mengajarkan siswa untuk berbuat
            curang dalam ujian. Di sisi lain, mereka menyadari bahwa
            kelulusan dari sekolah formal adalah satu-satu cara untuk
            mengentaskan siswa dari kemiskinan. Dengan kata lain,
            mau tidak mau guru terpaksa berkontribusi dalam apa yang
            disebut dengan ‘kecurangan sistemik.’ Kecurangan sistemik
            dalam Ujian Nasional ini, dengan motivasi apapun, terjadi
            secara meluas di penjuru Indonesia dan melibatkan pendidik,
                   ROSDA
            orangtua, bahkan staf pemerintahan daerah, sebagaimana
            dilaporkan Kompas pada April 2009. Dengan kecurangan
            sistemik ini, pendidikan bukanlah menjadi sarana untuk
            memberdayakan, namun justru penindasan. Penindasan oleh
            pendidikan (Freire, 1979) ini terjadi karena pendidikan tidak
            mampu mentransformasi seseorang dan menumbuhkan nilai-
            nilai kebaikan. Yang terjadi bahkan pendidikan menyuburkan
            nilai-nilai pragmatis—salah satunya adalah kecurangan—
            karena sistem yang tidak bisa mengakomodasi kebutuhan
            semua elemen masyarakat yang dilayani.
                 Reformasi pendidikan telah dilakukan melalui upaya
            pembaruan kurikulum, peningkatan kualitas tenaga pendidik
            seperti sertifikasi, pelatihan, perbaikan sistem insentif, revisi
            bahan ajar, juga perbaikan sarana dan prasarana pendidikan.
            Semua ini tidak bermakna apabila tidak dibarengi dengan
            upaya memberikan kepada siswa apa yang mereka butuhkan:
            peningkatan kualitas pembelajaran di ruang kelas. Dengan
            kondisi sosio-ekonomi, ketimpangan struktural, latar belakang
            budaya yang beragam, kemampuan guru untuk membuat
            materi pelajaran kontekstual dengan kehidupan siswa menjadi
            amat penting. Guru-guru perlu diberdayakan untuk mampu
   214   215   216   217   218   219   220   221   222   223   224