Page 53 - LITERASI-BUKU-SEBAGAI-SARANA-MENUMBUHKAN-KEPRIBADIAN-PESERTA-DIDIK-YANG-UNGGUL
P. 53
39
lazim terdapat dalam angket penelitian, akan mereduksi
kompleksitas kehidupan komunitas jalanan dengan
strukturnya yang dinamis. Hal ini dikuatkan oleh keterangan
seorang pendamping dari LSM Pelangi, bahwa anak-anak
jalanan ini sesungguhnya jenuh dengan wawancara penelitian
yang sering dilakukan di area ini. Keengganan ini menantang
saya untuk memahami struktur kehidupan komunitas dengan
menegosiasikan peran saya dengan sangat hati-hati.
ROSDA
Patron Literasi
Yang disebut sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Bestari itu adalah sebuah ruang berukuran sekitar 3 x 4 meter
di pengujung jalan utama di Pasundan. Ruangan ini terletak
tepat di depan selokan besar yang dialiri limbah industri tahu
rumahan, limbah manusia, dan mampat oleh sampah plastik
bungkus makanan. Halaman PAUD itu adalah jalan umum
berbatu yang becek ketika hujan, berdebu ketika kemarau, yang
dilalui truk, mobil pick up pengangkut tahu, odong-odong,
hingga tukang sayur dan pedagang lain. Bu Sri, pengajar
utama sekaligus pendiri PAUD, sesekali melongok ke luar
untuk memastikan bahwa dia tidak melewatkan tukang sayur
langganannya. Saat tukang sayur itu datang dan berteriak
memanggilnya, dia meninggalkan kelas sebentar untuk
berbelanja.
Tukang sayur bukanlah satu-satunya penanda bagi
jeda kegiatan di PAUD Bestari. Odong-odong—sepertinya
sengaja lewat berkali-kali—mengalihkan perhatian siswa