Page 111 - Kelas X Prakarya dan Kewirausahaan BS Sem 2 press
P. 111

1. Pengolahan

                            Teknologi pengolahan diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah
                            suatu produk, termasuk SDA hewani yang melimpah, bisa dilakukan
                            pengolahan yang tepat sehingga menghasilkan produk yang baik.
                            Sumber daya alam hewani sangat mudah rusak sehingga dalam
                            pengolahan diperlukan metode untuk mengawetkannya. Beberapa
                            prinsip pengawetan yang bisa dilakukan dalam proses pengolahan
                            makanan, yaitu sebagai berikut.
                            a.  Pengawetan dengan suhu tinggi, bisa dilakukan dengan pengeringan
                              (baik pengeringan alami seperti sinar matahari, maupun pengeringan
                              buatan misalnya dengan oven) dan pengasapan.

                            b. Pengawetan dengan suhu rendah, bisa dilakukan dengan proses
                              pendinginan dan pembekuan.
                            c. Pengawetan dengan iradiasi. Iradiasi merupakan salah satu jenis
                              pengolahan    bahan   makanan    yang   menerapkan    gelombang
                              elektromagnetik. Iradiasi bertujuan mengurangi kehilangan akibat
                              kerusakan dan pembusukan, serta membasmi mikroba dan organisme
                              lain yang menimbulkan penyakit terbawa makanan. Prinsip pengolahan,
                              dosis, teknik dan peralatan, persyaratan kesehatan dan keselamatan
                              serta pengaruh iradiasi terhadap makanan harus diperhatikan.
                            d. Pengawetan dengan bahan kimia bisa dilakukan dengan karbon
                              dioksida, gula, asam dan garam

                            Setiap produk bisa menggunakan salah satu metode tersebut atau
                            mengombinasikan beberapa metode, sampai didapatkan produk yang
                            mempunyai keawetan seperti yang diharapkan.  Sebagai contoh adalah
                            ikan asin. Ikan asin adalah produk makanan awetan yang berbahan baku
                            ikan, dimana dalam pengolahannya mengkombinasikan dua metode
                            pengawetan, yaitu penambahan garam dan pengeringan. Ikan asin
                            merupakan makanan awetan dari bahan hewani yang biasanya banyak
                            dilakukan terutama di daerah pantai, yang dekat dengan sumber bahan
                            bakunya. Ikan asin bisa ditemukan hampir di setiap daerah di Indonesia.
                            Sangat disayangkan masih banyak ikan asin yang diolah dengan
                            menggunakan Bahan Tambahan Makanan (BTP) yang tidak diizinkan dan
                            jumlah yang berlebih.
                            Peluang wirausaha ikan asin sangat terbuka karena hampir semua
                            orang menyukai ikan asin. Produsen pengolahan ikan asin pun sudah
                            cukup banyak. Tantangannya adalah membuat usaha ikan asin yang
                            mempunyai nilai lebih dari yang sudah ada.
                            Memproduksi ikan asin yang lebih higienis dan sehat serta juga membuat
                            ikan asin yang Ready to Eat  (RTE) agar konsumen langsung dapat
                            mengonsumsinya tanpa harus mengolahnya, bisa menjadi pilihan bisnis
                            yang prospektif. Saat ini, banyak konsumen lebih menyukai yang praktis
                            dan terdapat pula konsumen yang tidak menyukai bau yang ditimbulkan
                            saat memasak ikan asin di rumah.


                                                                  Prakarya dan Kewirausahaan 105
   106   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116