Page 29 - Rencana & Cerita Pendek Lainnya
P. 29
kembali. Lebih dari waktu yang ditentukan, nyawamu
menjadi taruhannya,” jawab pria itu.
“Apa bedanya ini dengan mati? Sejak lahir, hanya ini yang
kami semua tahu,” kataku sambil menunjuk ke deretan
kapsul yang ada di sekelilingku, lalu ke atas, bawah,
jumlahnya luar biasa banyak.
“Kamu masih bisa merasakan simulasi ini, sedangkan
saya, harus bekerja melayani kapsul di blok ini, hingga
saya digantikan oleh kloning diriku yang lainnya. Terus
seperti ini, selamanya,” jawab pria itu.
“Tapi aku ingin lebih lama…” perkataanku dihentikan
oleh pria itu dengan isyarat diam dari tangan yang
diletakkan di wajahnya.
“Inilah penyebab mengapa kebudayaan manusia dulu
akhirnya punah, anak muda. Terlalu serakah, merasa
ingin memiliki semua yang diinginkannya begitu saja,
instan, tanpa berpikir apa dampaknya pada lingkungan di
sekitarnya.”
“Tapi rasanya seperti bangun dari satu mimpi dan
berlanjut ke mimpi lainnya,” kataku mengeluh.
“Ini hal terbaik yang bisa kamu miliki di hidupmu saat ini.
Lahir, besar dan mati di kapsul ini. Masih beruntung,
kamu berkesempatan mencicipi berbagai skenario hidup
manusia di masa lampau. Dengarkan saranku, wahai
26