Page 331 - test yy
P. 331

324    “Mewujudkan Kemandirian Indonesia Melalui Inovasi Dunia Pendidikan”



                  kemampuan peserta didik, akibat kekakuan atau keterkungkungan
                  siswa  selama  mengikuti  pembelajaran  di  sekolah.  Belajar
                  sepanjang hayat, dalam masyarakat yang belajar dan masyarakat

                  yang  berpengetahuan  mempunyai  arti  serta  spektrum  yang  luas
                  (Jarvis, 2007).

               B. Landasan Pendidikan Sepanjang Hayat
                         Landasan yang ada di republik ini ditegaskan melalui Tap
                  MPR nomor IV/MPR/1978 dan Undang-undang nomor 2 Tahun
                  1989 Pasal 10 ayat (1), menegaskan landasan pendidikan sepanjang
                  hayat:  “Penyelenggaraan  pendidikan  dilaksanakan  melalui  dua

                  jalur,  yaitu  jalur  pendidikan  sekolah  dan  luar  sekolah.  Jalur
                  pendidikan  luar  sekolah  dalam  hal  ini  termasuk  di  dalamnya
                  pendidikan keluarga. Pendidikan keluarga merupakan bagian dari
                  jalur  pendidikan  luar  sekolah  yang  diselenggarakan  dalam
                  keluarga  dan  yang  memberikan  keyakinan  agama,  nilai  budaya,
                  nilai moral, dan keterampilan.”
                      Sesuai  dengan  amanat  undang-undang  tersebut,  pendidikan

                  sepanjang hayat bertujuan untuk:
                  1.  Mengembangkan  kepribadian  dalam  rangka  meningkatkan
                     potensinya.
                  2.  Memberikan  kesempatan  dalam  mengasah  minat  dan  bakat
                     sesuai dengan potensinya masing-masing.
                  3.  Mendorong    proses  belajar  melalui  jalur  pendidikan  yang
                     diselenggarakan oleh pemerintah maupun di luar pemerintah.

                         Orientasi  pendidikan  sepanjang  hayat  tertuju  pada
                  perubahan  sikap  atau  perilaku  yang  tumbuh  menjadi  dewasa,
                  sehingga mereka memiliki kondisi psikologi yang matang dengan
                  perubahan  biologis  terukur  sesuai  dengan  usianya.  Kedewasaan
                  yang      dimaksud      ini    merupakan        kemampuan        dalam
                  menghubungkan, menyelaraskan dan memanfaatkan kemampuan

                  dalam meningkatkan kompetensinya (Sudjana, 2004).
                         Prosesnya  sendiri  dilakukan  melalui  lingkungan  keluarga,
                  sekolah  atau  masyarakat  dengan  jangkauan  pada  program-
   326   327   328   329   330   331   332   333   334   335   336