Page 335 - test yy
P. 335
328 “Mewujudkan Kemandirian Indonesia Melalui Inovasi Dunia Pendidikan”
Banyaknya lulusan lembaga formal dinilai masih memiliki
keterbatasan sehingga mereka tidak siap pakai untuk markets
yang dibutuhkan pasar. Daya serap pasar yang rendah ini
mendorong lembaga sekolah untuk melakukan peningkatan
efisiensi pada program-program pendidikannya, sehingga perlu
dibentuk pendidikan yang ada dalam programnya, kepentingan
akomodir ini harus mengeksplorasi peningkatan kompetensi.
Kebutuhan tenaga yang ahli sesuai dengan kebutuhan pasar
dalam waktu cepat ini, mendukung perubahan-perubahan yang
dilakukan oleh pemerintah khususnya dalam aspek pendidikan.
Lembaga pendidikan dituntut memberikan kesempatan peserta
didiknya sehingga mereka tumbuh selektif terhadap perubahan
dinamika sosial yang ada di masyarakat, khususnya dalam
menjalani hubungannya dengan masyarakat.
E. Aplikasi Pembelajaran Sepanjang Hayat
Tidak hanya ini pemakaian kata learning ataupun belajar
sudah memecah kedudukan dominasi Kementerian Pembelajaran
dalam sistem pembelajaran di Jepang serta merangsang
kementerian lain buat bekerja sama ataupun turut dan dalam
penyelenggaraan pembelajaran yang terintegrasi (Thomas, 2000).
Kompetensi partisipan belajar sepanjang hayat belajar sepanjang
hayat mempunyai 2 target utama yaitu: target individual, dan
target komunal.
Manusia pembelajar merupakan manusia yang mendewasa
yang bisa dimaksud selaku orang yang senantiasa berupaya
meningkatkan kemampuan diri, menggapai prestasi terbaik serta
kepuasan diri yang maksimal dalam kehidupannya yang
bermakna untuk dirinya sendiri serta untuk lingkungannya secara
berkepanjangan.
Target individual belajar sepanjang hayat berupaya
menumbuhkembangkan manusia ataupun pembelajar (learning
person), ataupun orang mempunyai motivasi besar (motivating
person). Sebaliknya target komunal dari belajar sepanjang hayat