Page 53 - ASPPUK_FellowshipJurnalistik
P. 53
Th. Harning Sulastri dan suaminya, Archagius Subari di antara bibit tanaman buah-buahan yang akan ditanam di kebunnya di
Dusun Nyemani, Desa Sidoarjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto Pito
Agustin Rudiana/Wanaloka.com.
untuk membiayai kuliah dua anaknya di mulai berbuah banyak, tetapi membusuk.
Malang. Terakhir dipanen pada 2016 dan
tak menanam lagi karena akar pohon itu “Setengah putus asa kemarin,” keluh Subari.
merusak terasering. Saat ditebang, batang Dengan sisa semangat, ia menanam cabai lagi
pohon roboh dan merusak tanaman di dan gagal lagi karena cuaca tak bersahabat.
sekitarnya. Hujan dan panas muncul bergantian dan
Awal September 2023, Subari dan Harning diserbu lalat buah.
menanam cabai merah keriting. Ada 5.000 Tetangga menyarankan agar menjebak lalat
bibit cabai seharga Rp590 ribu yang dibeli buah dengan botol. Dalam dua hari, botol
dan ditanam di tegalan bekas sawah. jebak di 15 titik sudah penuh lalat buah.
Saat itu masih kemarau sehingga harus
menyiraminya tiap pagi dan sore. Penjual di toko pertanian menyarankan
untuk menyemprot dengan pestisida. Tetapi
“Saya upayakan secara organik. Sebagian kombinasi pestisida dua macam juga tidak
pakai kompos, sebagian besar dengan berhasil. Sempat terpikir, cabai tak cocok
pupuk kandang. Dan tidak pakai pestisida ditanam di lahannya. Subari terlanjur patah
kimia. Tapi gagal total,” ungkap Subari. arang.
Memasuki musim penghujan, tanaman cabai Saat Harning ikut berkunjung ke TOM yang
Fellowship Jurnalistik Perempuan, Bisnis Berkelanjutan dan Perubahan Iklim 53