Page 40 - EBOOK - BUKU INOVASI PEMBELAJARAN MENYENANGKAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED TREASURE HUNT LEARNING
P. 40

Model Problem Based Treasure Hunt Learning


                              Keterkaitan dengan teori belajar:



                                   Model  ini  dapat  diintegrasikan  dengan  berbagai  teori  belajar
                              (behavioristik,  kognitif,  konstruktivistik,  dll.)  sesuai  dengan  kebutuhan
                              instruksional dan karakteristik siswa.

                              Keunggulan Model Borg & Gall





                              •  Berbasis penelitian ilmiah dan uji empiris.
                              •  Menghasilkan produk yang valid, praktis, dan efektif.
                              •  Cocok untuk pengembangan model pembelajaran inovatif seperti Problem
                                Based Treasure Hunt Learning, STEM, Project Based Learning, dll.
                              Contoh Aplikasi:








                               Pengembangan  model  "Problem  Based  Treasure  Hunt  Learning"
                               (PBTHL), dilakukan sebagai berikut:
                              •  Langkah 1–2: Studi teori tentang PBL dan permainan edukatif.
                              •  Langkah 3: Menyusun modul PBTHL.
                              •  Langkah 4–5: Uji coba PBTHL di 2 kelompok siswa.
                              •  Langkah 6–7: Uji keefektifan di 6 kelompok siswa.
                              •  Langkah 8–10: Produknya dijadikan inovasi pembelajaran.
                           Penyesuaian Metode dengan Karakteristik Peserta Didik


                                Setiap  peserta  didik  memiliki  karakteristik  unik  yang  memengaruhi  cara
                           mereka  menerima,  memproses,  dan  memahami  informasi.  Oleh  karena  itu,
                           pendidik perlu menyesuaikan metode pembelajaran agar mampu mengakomodasi
                           perbedaan  tersebut  dan  mencapai  hasil  belajar  yang  optimal.  Penyesuaian  ini
                           merupakan salah satu prinsip dasar dalam pendidikan yang berorientasi pada siswa
                           (student-centered learning).
                                Desain pembelajaran tidak bisa lepas dari kondisi nyata peserta didik. Guru
                           harus mengenali dan menyesuaikan metode dengan faktor-faktor berikut:
                           a. Usia dan Tahap Perkembangan Kognitif
                             •  Anak usia dini: cenderung belajar melalui pengalaman konkret, pendekatan
                               bermain, visual konkret.
                             •  Remaja: mulai berpikir secara abstrak dan logis, pendekatan yang bisa dipakai
                               diskusi, kolaborasi, pemecahan masalah.
                             •  Dewasa: memiliki pengalaman sebelumnya yang memengaruhi proses belajar,
                               pendekatan  yang  bisa  dipakai  refleksi,  pengalaman  hidup,  pembelajaran
                               mandiri.
                           b. Gaya Belajar
                             •  Visual:  Belajar  lebih  baik  melalui  gambar,  diagram,  atau  peta  konsep
                               contohnya infografis, peta konsep, tayangan video.
                             •  Auditori: Lebih mudah menangkap informasi melalui penjelasan verbal dan
                               diskusi, ceramah, podcast.
                             •  Kinestetik:  Lebih  efektif  dengan  aktivitas  fisik  atau  praktik  langsung
                               contohnya eksperimen, simulasi, role play.
                           c. Motivasi dan Minat
                             •  Peserta didik yang termotivasi akan lebih antusias mengikuti pembelajaran.



                                                                     Inovasi Pembelajaran Menyenangkan   27
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45