Page 38 - EBOOK - BUKU INOVASI PEMBELAJARAN MENYENANGKAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED TREASURE HUNT LEARNING
P. 38
Model Problem Based Treasure Hunt Learning
Aspek
Pembelajaran Implikasi Konektivisme
Kunci pembelajaran mandiri.
Contoh Penerapan Teori Konektivisme
• Siswa membuat blog pribadi untuk mencatat dan membagikan
pemahamannya tentang topik tertentu.
• Diskusi dalam forum online (seperti Google Classroom atau grup WhatsApp
kelas) untuk berbagi sumber belajar.
• Proyek kolaboratif antar sekolah yang memanfaatkan teknologi daring
(seperti Canva, Padlet, atau Zoom).
• Mengikuti kursus daring (MOOC) dan mengintegrasikannya dalam
pembelajaran formal.
Keunggulan Teori Konektivisme
• Menyesuaikan dengan dinamika teknologi dan dunia kerja modern.
• Mengembangkan kemandirian belajar dan keterampilan digital siswa.
• Mendorong kolaborasi global dan pembelajaran sepanjang hayat.
Kesimpulan
Teori konektivisme merevolusi cara pandang terhadap belajar di abad ke-21.
Pengetahuan tidak lagi terbatas pada individu atau buku teks, melainkan hidup
dalam jaringan digital dan sosial. Oleh karena itu, pembelajaran harus diarahkan
pada kemampuan mengakses, menyaring, menghubungkan, dan menggunakan
informasi dari berbagai sumber secara kritis dan kolaboratif.
D. Implikasi Teori dalam Praktik Pembelajaran
Teori belajar memberikan landasan ilmiah bagi praktik pembelajaran. Setiap teori
memiliki implikasi pedagogis yang berbeda dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi pembelajaran. Memahami implikasi ini sangat penting agar guru dapat
memilih pendekatan, metode, dan strategi yang sesuai dengan tujuan dan
karakteristik peserta didik.
1. Perancangan Pembelajaran Berbasis Teori
Perancangan pembelajaran yang efektif memerlukan pemahaman mendalam
tentang teori-teori belajar serta bagaimana mengintegrasikannya ke dalam desain
instruksional. Ini bertujuan untuk menciptakan pembelajaran yang relevan,
bermakna, dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik
Desain Instruksional Menurut Borg & Gall
Model Borg & Gall adalah pendekatan Research and Development (R&D)
yang dikembangkan oleh Walter R. Borg dan Meredith D. Gall. Model ini
digunakan untuk mengembangkan produk-produk pendidikan, seperti model
pembelajaran, media, modul ajar, perangkat evaluasi, dan sebagainya. Prosesnya
terdiri dari sepuluh langkah sistematis:
Inovasi Pembelajaran Menyenangkan 25

