Page 83 - EBOOK - BUKU INOVASI PEMBELAJARAN MENYENANGKAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED TREASURE HUNT LEARNING
P. 83
Model Problem Based Treasure Hunt Learning
4. Alur Umum PBTHL
1. Orientasi Masalah
Guru menyampaikan situasi masalah yang harus diselesaikan.
2. Pembentukan Tim dan Pemberian Misi
Siswa dibagi dalam kelompok. Setiap tim mendapat misi berupa petunjuk (treasure
clue).
3. Treasure Hunt – Eksplorasi Informasi
Siswa mencari pos-pos pembelajaran yang berisi soal/klue untuk memecahkan
masalah.
4. Diskusi dan Analisis
Setiap hasil yang ditemukan dianalisis bersama kelompok.
5. Presentasi Hasil dan Refleksi
Setiap kelompok menyampaikan solusi. Guru dan siswa melakukan refleksi
pembelajaran.
5. Tujuan Integratif PBTHL
• Meningkatkan motivasi belajar melalui permainan edukatif.
• Mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kolaboratif, dan komunikasi.
• Menjadikan siswa sebagai subjek aktif dalam pembelajaran.
• Menciptakan suasana belajar yang interaktif, kontekstual, dan menyenangkan.
Kesimpulan
Model Problem Based Treasure Hunt Learning (PBTHL) adalah hasil
penggabungan dua pendekatan inovatif:
• PBL → Fokus pada pemecahan masalah dan pembelajaran bermakna.
• Treasure Hunt → Fokus pada keaktifan, eksplorasi, dan antusiasme siswa.
Keduanya saling melengkapi untuk menciptakan pengalaman belajar yang
menantang, kolaboratif, dan menyenangkan, yang pada akhirnya berdampak positif
pada motivasi dan hasil belajar siswa.
B. Rasional Pengembangan Model PBTHL
1. Latar Belakang Kebutuhan Inovasi Pembelajaran
Dalam dunia pendidikan saat ini, terjadi pergeseran paradigma dari pembelajaran
tradisional yang bersifat satu arah (teacher-centered) menuju pembelajaran yang
lebih aktif dan berpusat pada siswa (student-centered). Sistem pembelajaran
konvensional sering kali tidak mampu:
• Mengembangkan kemampuan berpikir kritis,
• Menumbuhkan motivasi belajar yang kuat,
• Meningkatkan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran.
Siswa kerap merasa bosan, pasif, dan tidak tertarik pada proses belajar yang hanya
berisi ceramah dan penugasan monoton.
2. Kebutuhan Model Pembelajaran yang Menyenangkan dan Bermakna
Agar pembelajaran menjadi bermakna dan berdampak pada pengembangan
keterampilan abad 21 (4C: critical thinking, creativity, collaboration,
communication), guru perlu menerapkan model yang:
Inovasi Pembelajaran Menyenangkan 70

