Page 27 - Pendidikan Pancasila BG KLS 6
P. 27
e. mengomunikasikan pengetahuan baru dengan berbagai ekspresi
komunikasi melalui presentasi.
Sumber: https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id/artikel/5-tahapan-pendekatan-saintifik-dalam-pembelajaran/.
Dengan pendekatan saintifik, para peserta didik dapat mengonstruksi
pengetahuan sesuai usia tumbuh kembang secara kokoh karena aktif menalar,
yaitu menumbuhkan pengetahuan melalui pengamatan, menunjukkan rasa
ingin tahu dengan menanyakan, mendalami, atau mengeksplorasi pengetahuan
dan pengalaman baru, menganalisis informasi, mengasosiasi dan membuat
sistematisasi pengetahuan, mengomunikasikan dengan berbagai ekspresi, dan
belajar memecahkan masalah sesuai dengan tahap pertumbuhan kemampuan
anak. Pengetahuan yang dibangun secara pasif dengan hanya mendengar dan
menghafalkan informasi dari pihak lain tidak akan menjadi pengetahuan yang
kokoh sehingga kurang berguna untuk pengembangan diri selanjutnya.
Dalam konteks pendidikan yang berfokus pada pertumbuhan karakter,
pendekatan saintifik masih perlu dilengkapi dengan refleksi. Kegiatan
refleksi ini akan menghubungkan pengetahuan dengan kesadaran tentang
nilai-nilai yang ditanamkan dalam setiap pembelajaran. Dengan demikian,
pengetahuan tidak hanya berhenti di pikiran, tetapi merasuk dalam kesadaran
dan berhubungan dengan kepekaan hati nurani dalam menghadapi situasi
kehidupan dan masalah-masalah yang harus diatasi, baik dalam hubungan
antarmanusia maupun manusia dengan lingkungan hidupnya.
Contoh aktivitas yang menggunakan pendekatan saintifik dapat ditemukan
dalam Bab 2 Buku Panduan Guru ini yang menggunakan eksperimentasi atau
uji coba dan pengamatan pada barang yang dikiaskan untuk hal yang abstrak.
Dengan kiasan ini pengertian yang abstrak; seperti dasar negara, pandangan
hidup dan ideologi mudah dipahami oleh anak.
6. Membuat Karya
Kegiatan membuat karya dirancang untuk mendorong para peserta didik
memiliki antusiasme terkait kebahagiaan membuat sesuatu yang konkret
sebagai bagian dari hasil proses pembelajaran. Membuat karya adalah bagian
dari upaya meningkatkan keterampilan dan mengekspresikan nilai yang telah
diinternalisasi selama pembelajaran. Pendidik perlu memberi kebebasan pada
peserta didik dalam memilih bentuk karya, misal karya tulis, karya seni berupa
cerita atau puisi, foto dari ponsel, gambar, lukisan atau karya tiga dimensi tertentu.
Panduan Umum 15