Page 117 - ORASI ILMIAH PROF. DR. POPPY ANDI LOLO SH. MH.
P. 117

116







                        lain  akan  lebih  rentan  terhadap  perdagangan,  tidak  hanya  karena  lebih


                        sedikitnya  pilihan  yang  tersedia  untuk  mencari  nafkah,  tetapi  juga  karena

                        mereka  memegang  kekuasaan  sosial  yang  lebih  kecil,  sehingga  mereka


                        tidak  mempunyai  terlalu  banyak  akses  untuk  memperoleh  bantuan  dan

                        ganti  rugi.  Meskipun  bukan  merupakan  satu-satunya  faktor  bahwa


                        kemiskinan  penyebab  kerentanan  perdagangan  orang.  Proses  migran  ini

                        merupakan  bentuk  migrasi  yang  dilakukan  dalam  bentuk  tekanan,  sebab


                        dalam  praktiknya  mereka  direkrut  melalui  berbagai  bentuk  modus

                        penipuan, termasuk melalui perkawinan untuk selanjutnya dibawa ke negara


                        lain  dengan  tujuan  diperdagangkan  secara  paksa  dan  biasanya  disertai

                        ancaman kekerasan. Meskipun kegiatan migrasi ini merupakan hak asasi

                        manusia,  yaitu  setiap  orang  mempunyai  hak  untuk  berpindah  tempat  dari


                        satu daerah ke daerah lainnya untuk mencoba pengalaman hidup yang baru

                        maupun  untuk  memperoleh  kehidupan  yang  lebih  baik.  Menurut  Irwanto,


                        Farid,  dan  Anwar  bahwa  adanya  kepercayaan  dalam  masyarakat  bahwa

                        berhubungan  seks  dengan  anak-anak  secara  homoseksual  ataupun


                        heteroseksual  akan  meningkatkan  kekuatan  magis  seseorang  (misalnya  di

                        Ponorogo),  atau  adanya  kepercayaan  bahwa  berhubungan  seks  dengan


                        anak-anak  membuat  awet  muda,  telah  membuat  masyarakat  melegitimasi

                        kekerasan  seksual  dan  bahkan  memperkuatnya           114 .  Adapun  menurut


                        Sutherland  dalam  Hendrojono  bahwa  perilaku  kriminal  merupakan  perilaku

                        yang  dipelajari  di  dalam  lingkungan  sosial.  Semua  tingkah  laku  dipelajari




                               114  Op.cit, h.
   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121   122