Page 114 - ORASI ILMIAH PROF. DR. POPPY ANDI LOLO SH. MH.
P. 114

113







                        pembuatan  aturan  hukum  dan  termasuk  analisis  kejahatan  sebagai  acuan


                        pembentukan  norma  atau  kaidah  hukum  memerlukan  sejumlah  informasi

                        yang terkait dengan faktor-faktor sosial budaya. Faktor sosial budaya yang


                        merupakan  realitas  suatu  masyarakat  merupakan  wadah  interaksi  sosial

                        yang mewujudkan fakta sosial budaya yang beraneka ragam sehingga dalam


                        interaksinya  melahirkan  hubungan  sosial  yang  positif  dan  hubungan  sosial

                        yang negatif yang dalam realitasnya memunculnya konflik-konflik, stratifilkasi


                        sosial (agama, suku, kelompok, stigma) serta penyimpangan perilaku setiap

                        warganya.  Dalam kaitan itu, faktor sosial budaya dalam perspektif kriminolgi


                        dapat menjadi faktor kriminogen kejahatan yang dalam realitasnya ada yang

                        dominan  dan  tidak  dominan.  Itulah  sebabnya  sehingga  para  kriminologi

                        sepakat  bahwa  faktor  sosial  budaya  yang  didalamnya  terdapat  banyak


                        komponen  baik  berupa  nilai,  norma,  peran-peran,  aktivitas  individu  dan

                        kelompok yang terekonstruksi oleh suatu situasi tertentu yang menjurus pada


                        penyimpangan  perilaku  menjadi  faktor  kriminogen  kejahatan,  termasuk

                        kejahatan perdagangan orang.


                               Selanjutnya,  dalam  analisis  kriminologi,  faktor  sosial  budaya  yang

                        dijadikan  analisis  faktor  kriminogen  kejahatan  perdagangan  orang  karena


                        secara geografis dan secara kultural, Indonesia terdiri atas 17.000 pulau dan

                        33 Propinsi. Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi, lebih dari 400 bahasa


                        berbeda digunakan di Indonesia. Keragaman budaya dimanifestasikan dalam

                        banyak  macam  suku  bangsa,  tradisi,  dan  pola  pemukiman  yang  kemudian

                        menghasilkan  keragaman  gugus  budaya  dan  sosial.  Secara  keseluruhan,
   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119