Page 136 - ORASI ILMIAH PROF. DR. POPPY ANDI LOLO SH. MH.
P. 136

135







                        akan  mungkin  dicari  hanya  satu  faktor  yang  dapat  menerangkan  sebab


                        kejahatan pada umumnya atau suatu kejahatan  khusus. Dapat dicari hanya

                        faktor-faktor  yang  dalam  hubungan  dengan  sejumlah  faktor  lain  akan


                        menyebabkan  kejahatan.  Oleh  karena  itu,  dalam  perspektif  kriminologi,

                        khususnya  asumsi  teori  etiologi  dan  viktimologi  dapat  digunakan  multifactor


                        sebagai  faktror  kriminogen.  Untuk  mencari  faktor  yang  menyebabkan

                        kejahatan, yaitu faktor-faktor yang selalu merupakan sebab dari suatu akibat


                        atau kejahatan bersama-sama dengan faktor-faktor lain, maka satu faktor saja

                        belum dapat dipastikan sebab sebab kejahatan yang terjadi.


                               Dalam  menemukan  faktor  penyebab  dan  karena  korban  (victim)

                        adalah  manusia,  maka  sudah  wajar  apabila  setiap  individu  dalam

                        masyarakat  beraktivitas  memaknai  hidup  dan  kegiatannya  untuk  konsisten


                        berpegang  pada  pandangan  yang  tepat  mengenai  manusia  serta

                        eksistensinya.  Dengan  pandangan  mengenai  manusia,  maka  dimungkinkan


                        dapat  bersikap  dan  bertindak  tepat  dalam  menghadapi  manusia  yang  ikut

                        serta  dalam  terjadinya  pelaku  dan  korban  dalam  menentukan  tanggung


                        jawabnya  masing-masing.  Penggunaan  penderitaan  korban  (viktimologi

                        approach) merupakan hasil interaksi antara pelaku dan korban, saksi jika ada,


                        badan-badan  penegak  hukum,  dan  anggota  masyarakat  lainnya.  Dari

                        perspektif kriminologi, realitas kehidupan manusia termasuk korban dipahami


                        sebagai  manusia  yang  sama  martabatnya  dan  berada  dalam  suatu  ikatan

                        kelompok  masyarakat,  bangsa,  dan  dunia,  maka  dalam  bersikap  dan

                        bertindak terhadap korban juga diperlukan sama dan berdasarkan keadilan,
   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140   141