Page 133 - ORASI ILMIAH PROF. DR. POPPY ANDI LOLO SH. MH.
P. 133

132







                        protokol  merupakan  elemen  dari  suatu  perbuatan  yang  dikualifikasikan


                        sebagai  tindak  pidana  atau  perbuatan  melawan  hukum  (strafbaarfeit,

                        unlawfull).  Bahkan,  rumusan  kejahatan  terhadap  kemanusiaan  (Crime


                        Againts Humanity) merupakan kejahatan yang bersifat meluas dan sistemik

                        sebagaimana  yang  dirumuskan  dalam  Pasal  9  Konvensi  Internasional


                        tentang  Human  Trafficking  dan  Statuta  Roma  serta  Protocol  to  Prevent,

                        Suppres and Punish Trafficking in Person Especially Women and Children         131


                        dapat  direduksi  untuk  mendukung  perubahan  kualifikasi  kejahatan  sebagai

                        kejahatan luar biasa dengan menambah unsur baru sebagai hasil direduksi


                        kriminologis menjadi  norma  hukum  baru  tindak  pidana  perdagangan  orang

                        dalam konvensi internasional.

                               Berdasarkan  kedua  pertimbangan  kriminologis  dan  sosiologis,  maka


                        konsideran protokol tersebut patut menjadi perhatian oleh karena kejahatan

                        tersebut sudah memiliki derajat dan kualifikasi yang mencerminkan ciri dari


                        kejahatan  luar  biasa  yaitu,  menjadi  kejahatan  serius,  transnasional  dan

                        bersifat meluas.


                        1.2. Kriminalisasi  Perbuatan  Pidana  Dalam  Undang-Undang  Tindak

                             Pidana Perdagangan Orang (TPPO)


                              Salah satu aspek yang dianalisis dalam penelitian ini adalah muatan

                        norma  unsur–unsur  perbuatan  yang  dimuat  dalam  undang-undang  yang


                        mengatur  perdagangan  orang.  Muatan  atau  rumusan  perbuatan  pidana

                        dalam  perundang-undangan  dimaksud  merupakan  kriminalisasi  perbuatan

                               131 Protocol  ini  sudah  ditandatangani  (signatory)  oleh  Pemerintah  Indonesia,  dan
                        semestinya segera diratifikasi, dikutip dari www.komnasham.co.id.
   128   129   130   131   132   133   134   135   136   137   138