Page 238 - S Pelabuhan 15.indd
P. 238
Selatan. Perniagaan ini menjadikan Riau sebagai daerah
yang menjanjikan keuntungan besar karena lalu-
lalangnya kapal-kapal dagang Bugis yang berdatangan
dari Jawa dan Sulawesi Selatan, tanah air orang Bugis.
Selain itu pada abad ke-18, orang-orang Makasar
sudah mulai beralih sikap hanya menjadi pelaut dan
pedagang, dan bersama-sama orang Bugis mengarungi
lautan di Nusantara dengan kapal-kapal padewakang
dan pinisinya yang besar dan kuat.
Kegiatan dagang dan perantauan orang Bugis dan
Pasar Makassar tempo dulu.
Makasar menyebar ke banyak wilayah di kepulauan
Nusantara. Kepulauan Maluku yang banyak menghasilkan rempah-rempah
merupakan tujuan utama pelayaran mereka. Kehadiran pelaut dan pedagang Bugis-
Makasar pun tidak ketinggalan. Sejak abad ke-16, di Pelabuhan Ternate terdapat
komunitas pedagang Makasar yang menetap di sana, sebuah tempat di tepi pantai
dekat Benteng Oranje milik Belanda, yang bernama kampung Makasar. Kampung
ini sampai abad ke-19 merupakan kampung yang tidak hanya didiami oleh orang
Makasar tetapi juga dari para pedagang Jawa dan Melayu. Selain di Ternate pelaut
Bugis-Makasar juga menetap di Ambon, sampai abad ke-19. Kampung-kampung
muslim ini juga didiami oleh pelaut dari Mandar, Melayu, dan Jawa. Pelayaran kapal-
kapal padewakang itu juga menyinggahi pulau-pulau di Banda, Kei dan Aru (Leirissa
2000, 619-633).
Dalam peta yang dibuat oleh orang Bugis, kita dapat melihat begitu luasnya pelayaran
yang dilakukan oleh perahu-perahu Bugis. Kajian Le Roux atas peta yang ditemukan
di perkampungan bajak laut di Santhel yang terletak di Teluk Sekana di Pulau Singkep
tahun 1854, menggambarkan peta-peta wilayah di seluruh Nusantara, sebagian Asia
Tenggara, Australia Utara, dan wilayah Cina. Nama-nama daerah seperti Kalantang
(Kelantan), Djoro’ (Johor), Atje (Aceh), Palimbang (Palembang), Sibiro’ (Siberut),
Ballitong (Belitung), Poelo Lao’ (Pulau Laut), Tjinabaloe (Kinabalu), Koetaringang
(Kotawaringin), Taranate (Ternate), Koeantong (Kanton), Saiang (Siam), Pigo (Pegu),
Maladiwa (Maladewa), Tana Palawang (Pulau Palawan), Mangindano (Mindanao),
Marege’ (Australia Utara), dan lain-lain. Dari Nama-nama tempat yang terdapat
226