Page 239 - S Pelabuhan 15.indd
P. 239

ATLAS  PELABUHAN-PELABUHAN  BERSEJARAH  DI  INDONESIA







            dalam peta Bugis ini menunjukkan luasnya pengetahuan tentang daerah-daerah di

            Asia Tenggara, Pilipina Selatan, Australia Utara, dan Cina. Peta itu juga menunjukkan
            rute dan tujuan pelayaran kapal-kapal Bugis sebelum pertengahan abad ke-19. (Le
            Roux 1935:706-714)





            15.1   Pelabuhan Somba Opu, Makassar


            Sejak masa pra-kolonial, pelabuhan Makassar (Somba Opu) sudah dikenal sebagai
            pintu ke kawasan timur Indonesia. Kota yang terletak di ujung selatan pulau Sulawesi

            ini memiliki sejarah yang panjang sebagai Bandar niaga yang kosmopolitan.

            Hingga akhir abad XV Makassar belum merupakan pusat perdagangan di Indonesia.

            Perubahan besar segera terjadi pada abad XVI ketika terjadi eksodus pedagang
            muslim dari Malaka yang direbut oleh Portugis pada tahun 1511 menuju ke
            Makassar. Menetapnya para pedagang muslim di Makassar merupakan fondasi bagi
            terbentuknya sebuah pelabuhan entrepot baru di Nusantara bagian timur.


            Kerajaan Gowa dan Tallo dapat menjadikan Makassar sebagai pusat pengumpulan
            dan distribusi rempah-rempah. Untuk membuat para pendatang betah tinggal di

            Makassar, mereka mendapatkan jaminan tertulis atas keselamatan dan keamanan
            dari penguasa. Kerajaan Gowa-Tallo juga mengirimkan orang-orangnya ke Maluku
            untuk melakukan perdagangan dan barter dengan produsen rempah-rempah secara
            langsung.


            Jaringan yang dikembangkan itu menjadi ancaman bagi Portugis yang memiliki
            ambisi untuk menguasai jalur perdagangan rempah-rempah. Namun demikian pada
            abad XVI Portugis kurang memilik kekuatan untuk memaksakan monopoli. Setelah

            Malaka yang pada tahun 1641 dikuasai Portugis berhasil direbut oleh Belanda.
            Pedagang Portugis mengungsi ke Makassar. Tidak kurang dari 3000 orang pengungsi
            Portugis kemudian bertempat tinggal di pelabuhan Makassar. Demikian juga
            orang-orang India banyak yang bermukim di sini dan menjadi salah satu kelompok

            ‘moneylender’ dan perdagangan yang utama di kota ini. Beberapa kerajaan yang
            berdaulat di Asia juga mengirimkan perwakilan mereka ke Makassar seperti dari
            Aceh dan Goloncoda (India) untuk membantu warga mereka yang berdagang di sini.
            Dengan cepat Makassar tumbuh sebagai kota dagang yang kaya yang didasarkan pada
                                                                                                               227
   234   235   236   237   238   239   240   241   242   243   244