Page 245 - S Pelabuhan 15.indd
P. 245
ATLAS PELABUHAN-PELABUHAN BERSEJARAH DI INDONESIA
Perahu Padewakang bermuatan
tripang dibawa dari Marege
(Australia Utara) ke Makasar
awal abad ke-19
Jembrana dipertahankan oleh pasukan dari Bugis-Makasar. Mereka juga menjadi
sekutu kerajaan di Bali dalam melawan pasukan Belanda, seperti yang terjadi dalam
peperangan di Buleleng tahun 1846. Tetapi sayang tulisan ini tidak menyinggung
pelayaran orang Bugis-Makasar ke Flores, Solor, Sumba, Timor, dan pulau-pulau
lainnya di ujung timur Sunda Kecil (Sedyawati dan Zuhdi, ed. 2001, 119-127).
Padahal sebetulnya pulau-pulau yang terletak di sebelah timur kepulauan Sunda
Kecil atau Nusa Tenggara juga merupakan tujuan persinggahan para pedagang Bugis-
Makasar, Cina, dan juga pedagang asing lainnya.
Dalam peta lama milik pelaut Bugis yang ditemukan di Pulau Singkep, Kepulauan
Riau pada tahun 1854, deretan nama tempat dan pulau di Nusa Tenggara disebutkan
dalam peta tersebut. Seperti Bali, Salaparang (Lombok), Sambawa (Sumbawa), Gima,
Dima (Bima), Manggarai, Somba (Sumba), Tandjong Boenga (tanjung di Timurlaut
Flores), Soloro’ (Solor), Aloro’ (Alor), Timoro’ Koepang (Timor Kupang), dan lain-
lain. Adanya nama-nama tempat tersebut dalam peta Bugis menunjukkan bahwa
para pelaut Bugis sudah mengetahui dan sering mengunjungi daerah-daerah tersebut
dalam pelayarannya (Le Roux 1935, 713-714).
Pelabuhan-pelabuhan di sekitar Solor, Kupang (Timor), Sumba, Roti, Sawu, dan
Flores merupakan tempat persinggahan para pelaut Bugis-Makasar, Mandar yang 233