Page 52 - S Pelabuhan 15.indd
P. 52

Diperkirakan bahwa perahu berukuran panjang lebih dari 20 meter, lebar sekitar 6

                                     meter dan penampang badannya berbentuk V. Dengan ukuran petak yang rata-rata
                                     1,2 meter, diperkirakan pula bahwa pada perahu tersebut dahulu memiliki 16 petak.
                                     Ini adalah bentuk dari sebuah perahu dagang di perairan pantai yang ukurannya
                                     relatif kecil. Itu juga didukung dengan ditemukannya muatan berupa telur, damar,

                                     gading dan kacang-kacangan. Temuan lain berupa wadah muatan barang dagangan
                                     lainnya seperti minyak, buah-buahan dan gandum. Selain itu dijumpai pula tembikar
                                     lain yang berasal dari Vietnam.


                                     Hasil analisis Karbon C-14 terhadap kayu perahu itu menghasilkan keterangan bahwa
                                     perahu berasal dari antara 1380 -- 1500 Masehi. Dan penerapan metode yang sama
                                     atas sampel damar dari situs itu mengha silkan angka tahun antara 1420 dan 1660

                                     Masehi.

                                     Dapat disimpulkan dari situs-situs yang baru disebutkan, seperti juga Situs Bukit
                                     Jakas, adanya karakteristik berupa; pemanfaatan pasak untuk menyatukan badan

                                     perahu, penggunaan paku untuk menyatukan badan dan gading-gading, penampang
                                     badan perahu yang berbentuk huruf V, serta tiang layar yang disesuaikan dengan
                                     ukuran, bentuk dan fungsi perahunya.





                                     3.2.   Rancang Bangun Perahu di Asia Tenggara


                                     Dalam beberapa hipotesa yang dapat dikemukakan untuk menerangkan ekspansi
                                     penduduk berbahasa Austronesia di kepulauan Asia Tenggara, di Pasifi k dan sekitar

                                     Madagaskar, sebagian yang dikerjakan dalam navigasi sangat esensial. Bila kita lihat
                                     teori yang lebih tua, yang disimpulkan oleh I.C Glover pada tahun 1979, ekspansi
                                     kebudayaan kapak persegi, yang menandai awal neolitik, berlangsung dari utara Asia

                                     Tenggara di sekitar Semenanjung Tanah Melayu dan pulau-pulau di sekitarnya. Pada
                                     waktu yang bersamaan berkembang rice culture, pendomestikan kerbau dan babi,
                                     penggunaan pakaian kulit kayu, perahu bercadik dan bahasa Austronesia.


                                     Penggunaan serempak data baru yang dilengkapi dengan linguistik prehistorik dan
                                     dating sisa arkeologis, memungkinkan Bellwood memberikan interpretasi berbeda
                                     tentang awal kebudayaan Austronesia. Dikatakan, sekitar 4000 SM, atau sebelumnya,
                                     Taiwan telah dihuni manusia Austro nesia. Sebagian dari mereka, sekitar 3000 SM
       40
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57