Page 69 - Beberapa Pemikiran Status Tanah dan Dinamikanya
P. 69

Mengingat bahwa hukum bukanlah merupakan suatu yang kasat
            mata, melainkan sebuah konsep. Di dalam hukum terkandung nilai-
            nilai yang tidak dapat diukur dengan menggunakan ukuran baik yang
            bersifat parametrik maupun non parametrik.
                Selanjutnya berdasarkan nilai-nilai baru tersebut dibangun
            substansi hukum baru.  Setelah pembangunan substansinya dibuat
            prosedur penegakannya dalam bentuk hukum formal. Ketentuan-
            ketentuan  yang bersifat  substansial  tersebut  harus  merefleksikan
            nilai-nilai hukum, artinya ketentuan-ketentuan itu tidak begitu saja
            dituangkan tanpa ratio logis yang berupa nilai-nilai hukum yang hidup
            dalam masyarakat.

                Pembaharuan hukum sayogyanya dimulai dari mengganti aturan-
            aturan hukum yang tidak mencerminkan nilai-nilai demokratis dan
            yang tidak berorientasi kepada ekonomi pasar yang bertujuan untuk
            stabilitas kehidupan sosial politik. Ciri-cirinya yaitu bahwa ketentuan-
            ketentuannya bersifat represif dan regulatoris, artinya tidak memberi
            ruang kepada kebebasan individu, ditujukan untuk mempertahankan
            suatu kekuasaan dan dirancang sesuai kebutuhan penguasa. Sebaliknya
            cirri-ciri hukum yang mencerminkan nilai-nilai demokratis dan
            ekonomi pasar adalah bersifat akomodatif  dan fasilitatif, yaitu
            memberikan ruang gerak yang besar jepada ebebasan individu dan
            menfasilitasi kebutuhan para pihak. Hukum yang demikian tentunya
            mempunyai orientasi kepada dinamika perkembangan kehidupan
            bermansyarakat.

                Dalam kaitannya dengan pembaruan Hukum Tanah Nasional,
            hukum adat merupakan sumber utamannya. Dalam hubungan dengan
            HTN positip yang tertulis Hukum Adat berfungsi sebagai hukum
            yang melengkapi. Selanjutnya dalam membangun Hukum Pertanahan
            Nasional yang tunggal, orang menunjuk kepada kenyataan/realitas
            bahwa terdapat keanekaragaman isi, norma-norma Hukum Adat di
            berbagai daerah/wilayah mengenai hal-hal yang sama. Di bidang hukum
            yang mengatiur pertanahan ada keseragaman, karena merupakan




                                          54
   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74