Page 135 - Kebijakan Reforma Agraria di Era SBY
P. 135

Pertama,  memperkuat  BPN.  Saat  diangkat  menjadi  Kepala
          BPN, JW, yang juga menjadi think tank SBY di Brighteen Institute,
          meminta  kepada  SBY  untuk  memperkuat  keberadaan  BPN.  JW
          meminta SBY untuk mengeluarkan Perpres agar BPN tidak hanya
          menjalankan fungsi administratif, tetapi juga lebih dari itu mampu
          menjadi  garda  terdepan  dalam  pelaksanaan  reformasi  agraria.
          Upaya yang dilakukan JW untuk memperkuat BPN mendapatkan
          apresiasi  dari  aktivitas  reforma  agraria,  salah  satunya  US
          (aktivis reforma agraria). Bagi US, JW adalah salah satu pejabat
          yang  mampu  mengangkat  BPN  bukan  hanya  sebagai  lembaga
          administratif pertanahan, tetapi juga lembaga yang mempunyai
          nilai lebih dan substantif dalam soal reforma agraria. Keberadaan
          BPN  yang  diperkuat  juga  menjadi  catatan  tersendiri  bagi  SRW
          (SeTAM).  Baginya,  BPN  di  era  JW  telah  membuka  ruang  bagi
          masyarakat  untuk  lebih  berpartisipasi  dalam  reforma  agraria.
          Ia  beberapa  kali  diundang  untuk  diskusi  dengan  Kepala  BPN
          dan  jajarannya  untuk  menyampaikan  keluh  kesahnya  tentang
          masalah pertanahan yang dihadapi di Cilacap.
             Kedua, menjalankan PPAN. Presiden SBY, melalui pidatonya
          yang  disampaikan  pada  31  Januari  2007,  menyebutkan  bahwa
          Program Pembaruan Agraria Nasional (PPAN) adalah jalan untuk
          menjadikan  tanah  sebagai  instrumen  untuk  kesejahteraan  dan
          keadilan  bagi  rakyat.  Dorongan  untuk  menjalankan  reforma
          agraria  ditambah  dengan  masuknya  beberapa  aktor  aktivis
          menjadi  Staf  Khusus  Kepala  BPN  menjadi  salah  satu  penentu
          keluarnya PPAN.

             “Waktu  itu  saya  diminta  untuk  menjadi  staf  khusus.Tetapi  karena  saya
             masih  harus  menyelesaikan  kuliah,  maka  saya  kemudian  meminta  US
             untuk menggantikan saya. Selama itu pula, reforma agraria mendapatkan
             ruang untuk bergerak (meskipun juga terdapat batasan-batasan atas apa
             yang bisa dilakukan atau tidak),” ujar NF. (Wawancara, 02/09/2019).



        118   Kebijakan Reforma Agraria di Era Susilo Bambang Yudhoyono
   130   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140