Page 54 - skripsi antropologi sastra
P. 54
41
dan membisu dengan pelayan itu.
Penyair
Pelayan, kemari! Satu gelas lagi!
Pelayan laki-laki
Tuan, kau telah cukup mabuk
Kami menyebutmu peminum yang liar!
Penyair
Apakah kau dulu melihat, bahwa aku telah tenggelam?
Pelayan laki-laki
Mahomet melarang hal itu.
Penyair
Sayang!
Tak seorang pun mendengar apa yang dikatakan padamu.
Pelayan laki-laki
Jika suatu kali kau ingin berbicara,
aku sama sekali tidak akan banyak bertanya.
Penyair
Dengar! Kita orang muslim yang berbeda,
Dalam keadaan tenang kita harus membungkuk,
Dia, dalam semangatnya yang suci,
ingin menjadi gila sendiri.
Saki
Pikirkan, Tuan! Jika kau mabuk,
kilauan api memancar padamu!
Ribuan bunga api meretih berkilat,
dan kau tidak akan tahu, di mana ia akan menangkap.
Aku melihat para rahib di sudut,
Ketika kau memukul meja makan itu.
Mereka bersembunyi beriringan,
Ketika kau membuka hatimu.
Katakanlah padaku, mengapa pemuda
masih melakukan kesalahan,
begitu kurang akan kebajikan,