Page 94 - SKI kls 8
P. 94

Dalam  bidang  filsafat,  Ibnu  Ṭufail  dengan  gigih  menyelaraskan  ilmu  pengetahuan


                       Yunani dengan ilmu hikmah Timur, memadukan antara filsafat dengan agama. Wujud
                       nyata perpaduan itu tergambar dalam karya terkenalnya berjudul Ḥayy Ibn Yaqẓan fī
                       asrār al-Ḥikmah al-Masyriqiyyah (Ḥayy Ibn Yaqẓan: Rahasia-Rahasia Hikmah dari
                       Timur), sebuah roman filsafat yang penuh makna dan kritis. Isinya menggambarkan

                       manusia memiliki akal sebagai fitrah untuk menemukan kebenaran (Tuhan).


                       Menurut beberapa ahli, kitab Ḥayy Ibn Yaqẓan sebenarnya merupakan inti dari seluruh
                       pemikiran  Ibnu  Ṭufail.  Dalam  mukadimahnya,  ia  menjelaskan  bahwa  bukunya
                       ditujukan untuk menemukan kebenaran (al-haqq) menurut cara yang ditempuh para
                       Ahl al-Zauq dan Musyahadah (orang yang telah mencapai tingkat kewalian).

                       Selain  itu,  Ibnu  Ṭufail  dihadiahi  pula  oleh  dua  orang  muridnya  dua  buku  tentang
                       kedokteran,  yaitu  karya Al-Biṭruji  berjudul  Kitāb  al-Hai’ah,  dan  karya  Ibn  Rusyd
                       berjudul Fī al-Buqa’ al-Maskunah wa al-Gair al-Maskunah.



               2.  Kedokteran


                   llmu  kedokteran  mendapatkan  perhatian  besar  dan  kedudukan  terhormat  masa  Dinasti
                   Abbasiyah.  Kedokteran  mulai  berkembang  pada  akhir  masa  Abbasiyah  I,  yaitu  masa
                   Khalifah Al-Waṡiq, sedangkan puncaknya terjadi pada masa Abbasiyah II, III, dan IV.

                   Buku-buku  karya Ar-Razi  banyak  dijumpai  di  museum-museum  Eropa.  Buku  tersebut
                   banyak  digunakan  sebagai  rujukan  untuk  dunia  kedokteran.  Semua  khalifah  memiliki
                   dokter  pribadi.  Khalifah Al-Mansur  memindahkan  pusat  kedokteran  dari  Jundisapur  ke
                   Baghdad.


                   Pada  masa  khalifah  Harun  ar-Rasyid  telah  tersedia  800  dokter.  Hal  itu  mencerminkan
                   kemajuan pengetahuan di bidang kedokteran. Banyak rumah sakit didirikan dan dijadikan
                   sebagai pusat pendidikan ilmu kedokteran. Pada masa itu, telah didirikan apotik pertama di
                   dunia.

                   Beberapa ilmuwan di bidang kedokteran yang terkenal diantaranya:

                   a.  Ali bin Rabban aṭ-Ṭabarī, orang pertama yang mengarang buku kedokteran berjudul
                       Firdaus al-Ḥikmah (850 M).

                   b.  Ar-Razi atau Razes (809-873 M), menulis buku terkenal mengenai cacar dan campak
                       yang diterjemahkan dalam bahasa Latin.

                   c.  Ibnu Sina, menemukan sistem peredaran darah pada manusia. Ia sangat termasyhur
                       karena bukunya Qanūn fī al-Ṭibb, diterjemahkan di Eropa pada pertengahan kedua bad





               78     Buku Siswa Kelas VIII MTs
   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99