Page 102 - qowaid
P. 102

QAWA’ID FIQHIYYAH



                              dengan  orang  yang  meminjam  satu  benda,  kemudian
                              benda itu hilang (misalnya, buku,) maka penggantinya
                              buku  yang  sama  baik  judul,  penerbit,  maupun
                              cetakannya.
                          3)  Dalam  birokrasi  pemerintahan  hal  ini  kerap  terjadi.
                              Semisal  walikota  suatu  kota  terjerat  kasus  yang
                              mengharuskan  berada  di  sel  tahanan,  maka  secara
                              otomatis kota tersebut tidak memiliki walikota. Untuk
                              mengisi kekosongan posisi yang ditinggalkan ini harus
                              ada  penggantinya  agar  kota  itu  tetap  aman  dan
                              terkendali.

                       c.  Kaidah

                                                                       َّ
                                                     ُهْنَع وُفْعم ُهْنِم  ْ ز ُ رْحتلا  ْ نِكْمُي َلَ ام
                                                                                     َ
                                                           َ
                          “Apa yang tidak mungkin menjaganya (menghindarkannya),
                          maka hal itu dimaafkan”


                                 Dalam  Islam  kebersihan  dan  kesucian  sangat
                          diperhatikan.  Islam  sangat  menganjurkan  pemeluknya
                          agar senantiasa menjaga kesucian dan kebersihan. Pada
                          dua hal tersebut Islam berada pada posisi tengah-tengah
                          yakni  tidak  berlebihan  dan  juga  tidak  meremehkan.
                          Syariat  tidak  membebankan  sesuatu  yang  berpengaruh
                          pada kesulitan dan juga tidak menganggap remeh suatu
                          permasalahan hingga menyebabkan hilangnya tujuan dari
                          pensyariatan bersuci.
                          Contoh penerapan dari kaidah tersebut antara lain:
                          1) Pada  waktu  sedang  turun  hujan,  kita  berjalan-jalan,
                             maka tidak mungkin terhindar dari percikan air hujan
                             yang  mengenai  pakaian.  Adapun  dalam  percikan  itu
                             kemungkinan  ada  najis  atau  kotoran.  Maka  dengan
                             sulitnya  menghindarkan  diri  dari  hal  tersebut
                             menyebabkan dimaafkan.
                          2) Dimaafkannya  bekas  darah  yang  tersisa  di  pakaian,
                             dengan syarat telah disucikan sesuai tuntunan syariat.

                       d.  Kaidah

                                                    َ
                                              ِهِ دض ىلإ سَكعْنا ِهِ دح  ْ نَع  َزواجَت ام ُْلُك
                                                                 َ
                                                                          َ َ
                                               ِ
                                                                                 َ
                                                    ِ َ
                                                          َ
                                                   91
   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107