Page 104 - qowaid
P. 104

QAWA’ID FIQHIYYAH



                                                                 ْ ُ
                                                          ىصعملاب طانُت  َ لَ صْخ ُْ رلا
                                                                        َ
                                                                              َ
                                                             ِ َ َ ِ
                          “Keringanan itu tidak dikaitkan dengan kemaksiatan”
                          Kaidah  ini  di  gunakan  untuk  menjaga  agar  keringanan-
                          keringanan di dalam hukum  tidak di salahgunakan untuk
                          melakukan maksiat (kejahatan atau dosa). Seperti: orang
                          bepergian  dengan  tujuan  melakukan  maksiat,  misalnya,
                          untuk  membunuh  orang  atau  untuk  berjudi  atau
                          berdagang barang-barang yang di haramkan, maka orang
                          semacam  ini  tidak  boleh  menggunakan  keringanan-
                          keringanan  di  dalam  hukum  Islam.  Lain  halnya  dengan
                          orang  yang  bepergian  dengan  tujuan  yang  dibolehkan
                          seperti untuk kasbu al-halal (usaha yang halal), kemudian
                          kehabisan uang dan kelaparan, serta tidak ada makanan
                          kecuali yang di haramkan, maka memakannya dibolehkan.
                          Contoh penerapan dari kaidah tersebut antara lain:
                          1) Orang  yang  bepergian  untuk  berjudi  kehabisan  uang
                             dan kelaparan kemudian ia makan daging babi. Maka
                             dia tidak dipandang sebagai orang yang menggunakan
                             rukhsah,  tetapi  tetap  berdosa  dengan  makan  daging
                             babi tersebut.
                          2) Para  suporter  sepak  bola  tidak  ada  rukhsoh
                             (keringanan)  dalam melaksanakan shalat  fardhu baik
                             jama’  maupun  qoshor  karena  melihat  sepak  bola
                             tergolong bepergian yang mengandung maksiat.
                          3) Begitu juga berbuka puasa merupakan keringanan bagi
                             seseorang yang bepergian jauh namun tujuannya bukan
                             untuk  maksiat.  Tetapi  apabila  mulai  awal  bepergian
                             dengan niat maksiat atau hal-hal yang tidak baik, maka
                             keringanan itu tidak berlaku baginya.

                       f.  Kaidah

                                                                        ْ
                                                    ْ
                                                                  ُ
                                                        َ
                                              زِاجملا ىلإ  ُ راصُي ةَقْيِقحلا ِتر َّ زعَت اَذإ ِ
                                                                      َ
                                                                             َ َ
                                                             َ
                                                 َ َ
                                                         ِ
                          “Apabila  suatu  kata  sulit  diartikan  dengan  arti  yang
                          sesungguhnya,  maka  kata  tersebut  berpindah  artinya
                          kepada arti kiasannya” .

                                                   93
   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109