Page 141 - qowaid
P. 141

QAWA’ID FIQHIYYAH



                         f.  Kaidah
                                                               ْ
                                                                                     ْ
                                                   مهَنْيَب ِط ْ و ُ رْشملاَك راَّجُْتلا َنْيَب  ُ فو ُ رْعملا
                                                 ْ ُ
                                                                                    َ
                                                                                َ
                                                                   ِ
                                                             َ

                            “Sesuatu yang telah dikenal diantara pedagang berlaku
                           sebagai syarat diantara mereka”.

                           Kaidah ini lebih mengkhususkan adat atau ‘urf yang ada
                           (terbiasa)  diantara  para  pedagang  saja,  dimasukkan  di
                           sini dikarenakan masih dalam kaitannya dengan kaidah
                           al-adah muhakkamah. Sehingga maksud kaidah ini adalah
                           segala  sesuatu  yang  sudah  umum  (biasa)  dikenal
                           dikalangan  para  pedagang,  maka  posisi  (status  hukum)
                           sesuatu ini adalah sama dengan seperti sebuah ketetapan
                           syarat yang berlaku diantara mereka, walau sesuatu itu
                           tidak  disebutkan  dengan  jelas  dalam  sebuah  akad  atau
                           ucapan.  Namun  aplikasi  kaidah  ini  tidak  hanya  berlaku
                           untuk transaksi antara sesama pedagang saja, akan tetapi
                           juga berlaku antara pedagang dan pembeli, selama terkait
                           dalam bidang perdagangan, sekalipun bukan jual beli.
                           Contoh aplikasi kaidah ini adalah sebagai berikut:
                           1)  Seorang wakil disuruh menjualkan barang dagangan
                              baik secara tunai maupun kredit dalam jangka waktu
                              yang  telah  diketahui  secara  umum  oleh  kalangan
                              pedagang. Wakil tersebut tidak boleh menjual barang
                              dagangan  secara  kredit  melebihi  waktu  yang  telah
                              diketahui secara umum oleh kalangan pedagang.
                           2) Transaksi  jual  beli  buah  apel  di  daerah  malang.  Jika
                              pembeli membeli buah apel dengan transaksi jual beli
                              yang biasa berlaku, maka harga buah apel sesuai harga
                              yang  berlaku  di  pasaran.  Akan  tetapi  jika  pembeli
                              membeli dengan cara memetik sendiri buah apel dari
                              pohonnya  langsung,  maka  harganya  lebih  murah
                              karena ini merupakan syaratnya.
                           3) Seandainya  seorang  membeli  suatu  barang  di  pasar
                              dengan  harga  tertentu,  tetapi  dalam  akad  tidak
                              disebutkan secara jelas tentang pembayarannya secara
                              tunai  atau  kredit.  Pada  umumnya  pembayaran
                              dilakukan  secara  tunai  yang  berlaku  di  kalangan
                              pedagang. Namun,  jika yang berlaku pembayarannya
                              secara  kredit,  maka  penjual  menerima  pembayaran


                                                   130
   136   137   138   139   140   141   142   143   144   145   146