Page 55 - qowaid
P. 55

QAWA’ID FIQHIYYAH



                             memenuhi  syarat  niat  (ahl  niat)  dalam  hal  ini  Islam.
                             Mereka  berkomentar  bahwa  kesucian  wanita  adalah
                             semata-mata  supaya  halal  disetubuhi  oleh  suami,
                             sementara  hal  ini  adalah  hak  seorang  suami.
                             Pengecualian ini berlaku karena darurat, dan tidak ada
                             khilaf  di  antara  para  ulama,  terkait  kewajiban  mandi
                             dengan  syarat  niat  dan  keabsahan  mandinya.  Kedua,
                             Pembayaran  kafarat  dihukumi  sah  dilakukan  non
                             muslim,  dengan  syarat  niat.  Dalam  permasalahan  ini
                             fungsi niat adalah untuk membedakan aktifitas, bukan
                             untuk  ibadah,  sebab  kafarat  lebih  identik  dengan
                             hutang.  Ketiga,  Pembayaran  zakat  oleh  orang  murtad
                             saat kemurtadannya dihukumi sah.  Keempat, sumpah
                                                                 51
                             (yamin) yang dilakukan orang non muslim dihukumi sah
                             dan  apabila  ia  melanggar  sumpahnya,  maka  ia  harus
                             membayar  kafarat.  Namun  perlu  diingat,  niat  yang
                             dilakukan oleh orang non muslim dalam kafarat hanya
                             sebagai  pembeda  status  kafarat  satu  dengan  kafarat
                             yang  lain,  kafarat  nya  tidak  dikategorikan  sebagai
                             ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
                          2.  Tamyiz

                                     Tamyiz adalah potensi yang terdapat pada otak
                             seseorang  yang  dapat  menumbuhkan  kemampuan
                             untuk  mengetahui  sesuatu  yang  menjadi  kebutuhan
                             vitalnya, dan dapat membedakan antara baik dan buruk
                             serta  di  dukung  panca  indra  yang  normal.  Dengan
                             adanya  syarat  ini,  maka  ibadah  yang  dilakukan  anak
                             kecil yang belum tamyiz dan orang gila dihukumi tidak
                             sah,  karena  belum  memenuhi  kedua  syarat  di  atas.
                             Adapun  yang  dikecualikan  dari  syarat  ini  antara  lain:
                             Pertama, orang tua yang mewudhukan anak kecil untuk
                             thawaf  ketika  orang  tuanya  ihram  untuknya.  Kedua,
                             Wanita  gila    yang  haid  kemudian  suaminya
                             memandikannya        untuk     menghilangkan      hadast
                             besarnya, maka dihukumi sah. Tujuan dari memandikan
                             adalah  agar  halal  untuk  disetubuhi  menurut  qaul
                                   52
                             ashah.



                   51  As-Suyuthi, I/ hlm. 80-81.
                   52  Ibid, hlm. 82.
                                                   44
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60