Page 41 - SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM
P. 41

SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM


                  Hadis ini tidak saja menunjukkan adanya upaya sistematis mengirimkan
             guru dari Madinah ke bagian-bagian lain dari wilayah Islam. Lebih
             dari itu, hadis ini juga menegaskan sikap Rasulullah saw. terhadap kebebasan
             berpikir. Hadis ini menegaskan bahwa seorang ulama dituntut untuk
             memikirkan dan memutuskan sesuatu dengan menggunakan pendapat
             profesional-individual, atau dengan kata lain berijtihad. Penegasan ini
             adalah sebuah batu fondasi yang sangat penting bagi perkembangan
             intelektual umat Islam pada masa-masa berikutnya.
                  Mengiringi wafatnya Khalifah ‘Usman b. ‘Affan (35/656) terjadi perbedaan
             pendapat yang sangat tajam di kalangan umat Islam yang pada gilirannya
             melahirkan persengketaan. Rangkaian persengketaan—dalam buku-
             buku sejarah kerap disebut sebagai al-fitnah al-kubra—tersebut kemudian
             menjadi latar belakang bagi tumbuhnya mazhab-mazhab teologi dalam
             Islam. Hal ini penting untuk diungkapkan karena paham dan metodologi
             dari mazhab-mazhab tersebut menjadi bagian dari pendidikan Islam sejak
             masa itu hingga sekarang.

































             1994), vol. III, h. 295; hadis ini dapat juga ditemukan dalam Sunan al-Tirmizi, Sunan
             al-Nasa’i , dan Sunan al-Darimi.





                                              31
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46