Page 49 - SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM
P. 49

SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM


             di Makkah, Masjid ‘Amr b. Ash di Kairo, Masjid Al-Azhar di Kairo adalah
             beberapa contoh saja dari sangat banyak sekali masjid yang menjalankan
             fungsi lembaga pendidikan pada masa klasik Islam. Sejumlah masjid bahkan
             diberi nama sesuai dengan nama ulama yang mengajar di dalamnya—
             sekedar untuk menegaskan kekuatan posisi kegiatan pendidikan dalam
             masjid. Misalnya ada Masjid al-Syafi‘i, Masjid al-Syarmaqani, dan Masjid
             Abu Bakr al-Syami.  Praktik halaqah ilmu di masjid sesungguhnya masih
                                6
             hidup hingga kini, akan tetapi dengan intensitas dan level akademik yang
             lebih rendah.



             4. Istana Penguasa

                  Perhatian besar para penguasa muslim klasik terhadap pendidikan
             terlihat, antara lain, dalam kegiaan keilmuan di istana pemerintahan.
             Banyak dari penguasa muslim (khalifah, sultan, amir, wazir) adalah individu
             yang sangat mencintai ilmu pengetahuan; beberapa tercatat mempunyai
             pengetahuan tinggi dalam bidang tertentu. Minat yang tinggi terhadap
             ilmu pengetahuan menjadi latar belakang bagi adanya majlis ilmiah yang
             berlangsung di istana-istana penguasa. Misalnya, kita mengetahui bahwa
             Khalifah Harun al-Rasyid (Abbasiyah, 170-193/786-809) adalah seorang
             pencinta ilmu pengetahuan dan sastra dan karenanya mensponsori majlis
             ilmu pengetahuan di istananya. Dalam majlis ini berkumpul para ulama
             mendiskusikan berbagai masalah ilmu pengetahuan. Hal yang sama
             dilakukan oleh ‘Adu al-Dawlah (Buwayhi, 367-372/978-983) dan Sayf
             al-Dawlah (Hamdaniyyah, 356-381/967-991).    7
                  Cara lain yang biasa dilakukan oleh para penguasa adalah mendukung
             lembaga pendidikan di luar istana dengan pendanaan yang baik melalui
             wakaf. Di antara yang paling terkenal dalam kaitan ini adalah Wazir Nizam
             al-Mulk (Saljuk, 456-485/1064-1092) yang mendirikan Madrasah Nizamiyah
             di berbagai kota;  Khalifah Al-Mustansir bi-Allah (Abbasiyah, 623-640/
                              8



                  6  Asari, Menyingkap Zaman, h. 44-58.
                  7  ‘Abd al-‘Al, Al-Tarbiyah al-Islamiyyah, h. 199-202.
                  8  Karya paling komprehensif tentang Madrasah Nizamiyah dalam bahasa
             Indonesia adalah oleh Abd. Mukti, Konstruksi Pendidikan Islam: Belajar dari Kejayaan
             Madrasah Nizhamiyah Dinasti Saljuq (Bandung: Citapustaka Media, 2007).

                                              39
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54