Page 85 - SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM
P. 85

SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM



             tindih dan saling meminjam. Belakangan ada indikasi   semakin
             kuat bahwa ketiga pola sedang dalam proses saling mendekati dan

             saling meminjam sisi kebaikan masing-masing.



             1. Pola pengadopsian dari pendidikan Barat

                  Harus diakui bahwa pada awal abad ke-13/19, dalam sangat
             banyak aspek, pendidikan Barat secara objektif lebih baik daripada
             pendidikan orang Islam. Oleh karena itu di antara alternatif dalam memperbarui
             pendidikan Islam adalah dengan mengadopsi dan meniru sistem pendidikan
             bangsa-bangsa Barat yang biasanya berarti bangsa penjajah. Kondisi
             pendidikan Islam pada awal abad ke-13/19 sedemikian rupa sehingga
             bagi sebagian orang tampak sangat sulit (bahkan mustahil) untuk
             diperbarui. Sementara itu, secara objektif, sistem pendidikan Barat memang
             jauh lebih baik. Maka mengadopsi sistem pendidikan Barat tampaknya
             menjadi pilihan karena kepraktisannya.
                  Pengadopsian sistem pendidikan Barat melibatkan beberapa aktivitas:
             Pertama, mendirikan lembaga pendidikan model Barat di negeri-negeri
             Islam. Misalnya, pada 1830an, Sultan Mahmud II (Turki Usmaniyyah, 1223-
             1255/1808-1839) mendirikan sekolah Mekteb-i Ma’arif (Sekolah Pengetahuan
             Umum) dan Mekteb-i Ulum-u Edebiye (Sekolah Sastra), sekolah militer,
             sekolah teknik dan sekolah kedokteran yang sistemnya mengacu pada
             sistem sekolah Barat.  Penguasa Mesir Muhammad Ali juga mendirikan
                                  6
             sekolah-sekolah militer, teknik, pertanian dan kedokteran sepanjang paroh
             pertama abad ke-13/19 dengan meniru sistem persekolahan bangsa Barat. 7
             Di kota Aligarh, India, Sir Sayyid Ahmad Khan mendirikan Mohammadan
             Anglo-Oriental College (MAOC), pada tahun 1875, sebuah lembaga pendidikan
             Islam modern yang diharapkan mendidik umat Islam dalam ilmu-ilmu
             modern Barat. Namanya secara jelas mengindikasikan kecenderungan




                  6  Nasution, Pembaharuan dalam Islam, h. 94-95.
                  7  Albert Hourani, Arabic Thought in the Liberal Age, 1798-1939 (London: Oxford
             University Press, 1962), h. 53.
                  8  David Lelyveld, “Aligarh,” dalam John L. Esposito (ed. in chief) The Oxford
             Encyclopedia of the Modern Islamic World (New York: Oxford University Press,
             1995), vol. I, h. 73.

                                              75
   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90