Page 89 - SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM
P. 89
SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM
‘madrasah’ adalah padanan kata dari ‘sekolah’. Akan tetapi dalam
konteks pembaruan pendidikan Islam (khususnya di Indonesia) keduanya
mewakili semangat yang berbeda. Madrasah adalah upaya pembaruan
pendidikan Islam dengan landasan tradisi pendidikan Islam, lalu dipadukan
dengan unsur-unsur tertentu dari tradisi pendidikan Barat, seperti isi, metode,
dan manajemen. Sebaliknya kata ‘sekolah Islam’ jelas meminjam kata
‘school-sekolah’ dari nomenklatur Eropa, lalu membubuhkan ‘Islam’ untuk
menunjukkan prinsip perpaduan yang diinginkan. Boleh dikatakan bahwa
madrasah memberi porsi yang lebih besar pada unsur Islam berbanding
unsur Barat; sebaliknya sekolah Islam memberi porsi yang lebih besar
kepada unsur Barat berbanding unsur Islam. Dengan pilihan strateginya
masing-masing, keduanya mencoba menemukan racikan baru yang
diharapkan dapat menjawab tantangan modernitas.
Tiga pola pembaruan pendidikan Islam yang telah dijelaskan di
atas, pada prinsipnya lahir dari satu keprihatinan dan cita-cita yang
sama: keprihatinan terhadap kondisi pendidikan Islam yang kemudian
memunculkan cita-cita untuk memperbaruinya. Faktor kesejarahan Islam
dan faktor kemajuan Barat bersama-sama menjadi pendorong bagi
lahirnya pemikiran dan upaya-upaya pembaruan tersebut. Porsi dan proporsi
dari kedua faktor bervariasi dari satu pola pembaruan ke pola lainnya.
D. Aspek Pembaruan Pendidikan Islam
Pembaruan pendidikan Islam telah berlangsung selama dua abad,
sejak abad ke-13/19 dan menyentuh berbagai aspek dari sistem pendidikan
Islam. Di antara aspek pendidikan Islam yang mengalami pembaruan
adalah sebagai berikut:
1. Aspek kesempatan mendapatkan pendidikan
Secara umum, sejarah pendidikan Islam klasik menunjukkan bahwa
anak laki-laki mendapatkan kesempatan yang jauh lebih besar dalam
mendapatkan pendidikan formal dibandingkan dengan kesempatan yang
17 Ruth Roded, Kembang Peradaban, terj. Ilyas Hasan (Bandung: Mizan, 1995).
79