Page 93 - SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM
P. 93
SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM
4. Aspek kurikulum
Dalam aspek kurikulum, pembaruan pendidikan Islam berisi dua
aktivitas utama. Pertama, yaitu penataan kembali muatan kurikulum
lama yang didominasi oleh ilmu-ilmu keagamaan. Kedua, menambahkan
muatan baru ke dalam kurikulum, yakni ilmu-ilmu modern yang biasanya
‘berasal dari Barat’.
Penataan kembali muatan ilmu-ilmu keagamaan di lembaga pendidikan
Islam dapat berbentuk rasionalisasi beban dan proporsinya dalam kurikulum,
pemilihan referensi dan media bahasa yang dipergunakan. Misalnya, di masa
lalu, referensi yang digunakan di pesantren didominasi secara mutlak
oleh kitab-kitab berbahasa Arab yang biasa disebut sebagai kitab kuning.
Belakangan, setelah modernisasi, proporsi tersebut berubah drastis, dengan
penggunaan kitab-kitab referensi yang lebih baru dan juga penggunaan
buku berbahasa Indonesia.
Penambahan ilmu-ilmu kontemporer ke dalam kurikulum pendidikan
Islam dengan sendirinya mengharuskan adanya perubahan komposisi
kurikulum. Porsi yang diberikan kepada ilmu-ilmu modern dapat bervariasi
dari satu lembaga ke lembaga lainnya dan dari satu masa ke masa lainnya.
Kurikulum madrasah tampaknya dapat diambil sebagai contoh yang baik
dalam hal ini. Pada awal perkembangannya, kurikulum madrasah didominasi
oleh ilmu-ilmu keagamaan. Keadaan bergeser ketika pada era 1970an
persentase ilmu keagamaan menjadi 65%. Belakagan pada awal 2000an
persentase tersebut telah menjadi sekitar 30% saja.
Pengenalan bahasa-bahasa Eropa (khususnya Inggris) ke dalam kurikulum
lembaga pendidikan Islam adalah sebuah aspek lain. Jika sebelumnya
bahasa Arab menjadi satu-satunya bahasa asing yang diajarkan, proses
modernisasi melihat pentingnya umat Islam menguasai bahasa asing
lain guna membangun kemampuan berkontribusi secara optimal dalam
pergaulan internasional.
5. Aspek metode
Aspek metode menjadi perhatian dalam pembaruan pendidikan Islam
dengan upaya memperkenalkan berbagai metode pendidikan dan
pembelajaran terbaru. Sebagaimana diketahui metode yang diterapkan
83