Page 399 - THAGA 2024
P. 399

Gal. Kayak aku ke kamu dulu yang tiba-tiba kaya kosong. Aku
              gak merasa sedih, takut, khawatir atau bahagia. Aku menjalani
              hidupku seperti biasa seperti memang kamu gak pernah ada
              dihidupku. Seakan-akan aku cuman menjalani status aja sama
              kamu. Jadi dulu aku minta waktu sendiri untuk berpikir, what the
              best for us. Tapi akhirnya malah kita kegantung gak jelas.”
                  “Ya memang dalam hubungan bisa seperti itu. Itu tergantung
              orangnya masing-masing. Yang maha membolak-balikkan hati
              kan yang kuasa. Baguslah kalo kamu gak tersakiti. Dan itulah
              yang dari dulu aku takutkan dari perempuan, Ter. Apalagi saat
              harus  memutuskan  menikah.  Akhirnya  aku  gak  nikah-nikah.
              Tapi kemaren baru saja aku nikah, loh.” Tanganku mengeratkan
              pelukan pada tubuhnya yang lembut.
                  “Heh? Nikah? Serius kamu, Gal? Sama siapa? Jadi ini aku
              lagi meluk suami orang, dong? Kamu gak lagi bercanda kan,
              Gal?  Demi  apa? Aku  masih  gak  bisa  mikir,  nih.”  Tangannya
              reflek ingin melepas pelukanku.
                  “Iya,  baru  beberapa  jam  tapi  langsung  bubar  kayaknya
              sekarang. Makanya aku ke sini. Hatiku separuh masih di kamu
              kayaknya. Makanya langsung hilang lelahku liat kamu.” Kuhirup
              aroma tubuhnya yang parfumnya langsung aku kenali.
                  “Gombal aja. Gimana itu ceritanya? Penasaran aku, Gal.
              Demi apa kamu nikah?”
                  “Kamu  masih  ingat  aturan  kita,  kan?  Tiada  cerita  tanpa
              bercinta. Tiada bercinta tanpa cinta.” Tanganku membelai anak
              rambutnya yang tergerai lembut.
                  “Iya, aku tau. Kamu kalo lelah pasti mintanya bercinta. Tapi,
              Gal, aku sekarang..”
                  “Iya aku tau kamu sekarang sudah punya cowok. Aku juga
              menyesali kenapa dulu aku bisa menjadi liar saat kita berpisah.
              Dendamku menyala kala kamu ninggalin aku.”

                                                              THAGA      391
                                                                GALGARA
   394   395   396   397   398   399   400   401   402   403   404