Page 402 - THAGA 2024
P. 402
menetes. “Kamu sepertinya memang butuh suntikan adrenalin.
Ayo kita berangkat, kita berpetualang lagi seperti dulu, kita udah
lama gak lakuin itu.” Tubuhnya memelukku.
“Sebenernya dulu hal berat begini sangat gampang
diseleseikan. Kamu tinggal memelukku lalu membiarkan tubuh
kita bersatu,” ucapku sembari membuka mata dan menatap
lurus matanya.
Pandangannya dibuang dari pandanganku. Seolah dia
tak lagi mau jika tubuhnya harus kembali kujajah. Tubuhnya
perlahan beringsut melepaskan pelukanku lalu menuju lemari
kuning tempatnya menyimpan perlengkapan pendakian.
“Ayo kita ke tebing Nglanggeran, Gal. Tempat di mana musik
congdut banyu langit favoritmu diciptakan dan disana ada juga
jalur panjat yang bisa kamu pilih sesuai moodmu sekarang.
Jalur favoritmu juga ada di sana kan? yang katamu jalur yang
kamu buat untuk aku seorang. Aku siapkan peralatannya.”
“Bercinta setelah memanjat tebing? Seperti dahulu? Aku
rindu masa itu tapi itu bakal buat memoriku tentangmu kembali
menyala, Ter. Terakhir aku bercinta seperti bercinta dengan
mayat, gak ada hasratmu sama sekali buat aku.” Aku tertawa
namun sudut mataku berair parah. Entah mengapa hatiku kali
ini terasa tak karu-karuan.
“Aku tau kamu gak selemah ini. Ayo bantu aku siap-siap,
gak usah keluarin air mata buaya di depanku.” Tangannya
cekatan memasukkan berbagai perlengkapan ke dalam carrier
Deuters Futura warna biru muda ukuran 32 liter.
“Sejujurnya yang aku mau cuman kamu, Ester. Semua
yang aku cari ada di kamu.”
“Yang ada di pikiranmu tentang orang lain ternyata masih
sama, Gal. Semua masih tentang maumu yang kamu inginkan
394 THAGA
GALGARA