Page 46 - THAGA 2024
P. 46

kan, mengapa perempuan itu suka ngedrakor? Sebab emosinya
           bisa dimainkan seperti rollercoaster.
               “Iya, karena di akhir lagu menceritakan bahwa semuanya
           telah berakhir. Termasuk hubungan yang dipertahankan.”
               “Kok, jadi syedih?”
               “Iya, dan orang itu sudah berusaha melupakan kekasihnya,
           tapi selalu gagal.”
               “Wah dalem juga, ya, Kak.”
               “Apanya yang dalem?” Pikiranku terkelindan sesuatu yang
           sensual, otak normal laki-laki. “Tau gak pelajaran apa yang bisa
           diambil?”
               “Emang apa, Kak?”
               “Jadi kalo mencintai itu jangan pake hati, karena hati bisa
           berubah. Juga jangan pake pikiran, karena pikiran bisa lupa.
           Tapi cintai dengan segenap jiwa, karena jiwa tidak pernah mati
           dan lupa. Kayak kamu kan Arema, salam satu jiwa.”
               “Eh eh. Kok, tau Arema juga, ya. Tapi umak pasti pendukung
           Persebaya ya, soalnya limobnya plat L?”
               “Saya  apa  saja  yang  penting  damai-damai  saja. Apalagi
           darah kita sama merah, tulang kita sama putih.”
               “Sip,  Kak.  Setuju  Rina.  Betewe,  sotya  itu  lagu  favoritnya
           Kakak,  ya?”  Nada  bicaranya  terdengar  kurang  bersahabat,
           tangannya bersedekap.
               “Wah feelingmu tajem juga, ya.”
               “Cie, yang sesotya,” lanjutnya seolah cemburu. Mulutnya
           mecucu dengan mata mengerjap.
               Cug,  membagongkan,  dalam  hatiku  mengumpat  kasar
           ala  Surabaya  mix  bahasa  Sunda.  Kenyataan  ini  sungguh
           melenakan. Bisa jebol pertahanan hati ini, bahaya. Meski begitu
           emosi Rina sudah termainkan. Tunggu saja, nanti dia akan tahu
           agenda pribadiku.

          38   THAGA
                  GALGARA
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51